LAPANLAPAN

Jurnal Teknologi DirgantaraJurnal Teknologi Dirgantara

Telah dilakukan analisa radius aman akibat kegagalan struktur sudu atau sudu patah pada saat beroperasi. Analisis dilakukan pada sudu SKEA 50 kW LAPAN. Rotor dipasang pada menara setinggi 18 m. Dengan menggunakan Modifikasi dari Gerak Lurus Berubah Beraturan dan Momentum Putar, hasil analisa menunjukkan bahwa jika sudu mengalami kegagalan struktur atau patah pada putaran rancangan atau maksimum 80 rpm, maka sudu akan terlempar maksimum sejauh 73 m ke samping dan 35 m ke atas dihitung dari permukaan tanah. Akibat patah di pangkal, sudu akan terlempar dan berputar pada titik beratnya dengan putaran 145 rpm.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari analisa ini adalah bahwa radius aman untuk pengujian SKEA 50 kW cukup kecil, yaitu hanya sekitar 73 m.Selain itu kecepatan jatuhnya sudu juga tidak terlalu besar karena putaran rotor yang kecil.Namun tetap perlu diingat bahwa sudu rotor SKEA 50 kW sangat berat sehingga dampak yang diakibatkan jika menabrak sesuatu dapat berakibat fatal.Selain radius aman, juga dihitung putaran sudu pada saat terlempar akibat patah pada pangkalnya.Hasil perhitungan menunjukkan bahwa sudu berputar terhadap titik beratnya sendiri sebesar 145 rpm.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat beberapa arah penelitian lanjutan yang dapat dieksplorasi untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi turbin angin SKEA 50 kW. Pertama, perlu dilakukan studi komprehensif mengenai pengaruh variasi material sudu terhadap karakteristik aerodinamis dan kekuatan strukturalnya, dengan mempertimbangkan potensi penggunaan material komposit yang lebih ringan dan kuat untuk mengurangi risiko kegagalan dan meningkatkan kinerja. Kedua, pengembangan sistem deteksi dini kerusakan sudu berbasis sensor dan pemrosesan data secara real-time dapat memberikan peringatan dini terhadap potensi kegagalan, memungkinkan tindakan pencegahan yang tepat waktu dan meminimalkan risiko kecelakaan. Ketiga, simulasi numerik yang lebih canggih dengan mempertimbangkan interaksi fluida-struktur (CFD) dan dinamika fluida terkompresi (compressible fluid dynamics) dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perilaku sudu pada kondisi operasional ekstrem, sehingga desain sudu dapat dioptimalkan untuk meningkatkan ketahanan terhadap beban aerodinamis dan mengurangi risiko kegagalan struktural.

File size219.42 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test