Publisher

AFEBIAFEBI

Journal AFEBI Management and Business ReviewAFEBI Management and Business Review Abstract

Meskipun pertumbuhan pesat terjadi pada perdagangan daring, sebagian besar pasar ritel di Indonesia masih didominasi oleh perdagangan luring karena rumah tangga tersebar di ribuan kota dan pulau. Namun, ancaman datang dari ritel modern yang terkorporasi. Ancaman dari ritel modern, terutama dalam bentuk minimarket waralaba, mengancam eksistensi pedagang ritel tradisional yang umumnya berukuran kecil dan dikelola secara mandiri oleh individu atau keluarga. Penelitian ini mengkaji bagaimana pedagang ritel tradisional dapat memberikan respons strategis terhadap keberadaan ritel modern, serta menelaah apakah terdapat perbedaan kinerja di antara pelaku usaha yang menerapkan respons strategis berbeda. Penelitian juga menguji, jika ada perbedaan, respons strategis mana yang memberikan hasil kinerja terbaik. Kuesioner dibagikan kepada 109 responden menggunakan metode convenience sampling. Analisis ANOVA dilakukan berdasarkan tipe pembeli pada masing-masing jenis ritel. Tidak ditemukan bukti signifikan bahwa respons strategis yang dikembangkan oleh ritel tradisional berbeda satu sama lain. Selain itu, ditemukan bahwa kinerja ritel tradisional berada di bawah ritel modern, kecuali bagi mereka yang termasuk dalam kelompok kinerja tinggi. Ritel tradisional berkinerja tinggi merupakan kelompok strategis terbaik dan secara statistik kinerjanya setara dengan kinerja ritel modern.

Conclusion

Penelitian ini menemukan bahwa pedagang ritel tradisional membentuk empat kelompok strategis berdasarkan respons terhadap minimarket waralaba, namun tidak terdapat perbedaan signifikan dalam kinerja antar kelompok tersebut.Meskipun demikian, penerapan respons strategis secara komprehensif pada semua dimensi strategis cenderung menghasilkan kinerja yang lebih baik.Ritel tradisional berkinerja tinggi mampu mencapai kinerja setara dengan ritel modern, menunjukkan bahwa pendekatan strategis yang terintegrasi dapat menjadi kunci ketahanan dalam persaingan.

Future Research

Pertama, perlu diteliti bagaimana penerapan teknologi digital seperti sistem pembayaran elektronik dan pengelolaan stok berbasis aplikasi sederhana dapat meningkatkan kinerja ritel tradisional di daerah perkotaan dan pedesaan, mengingat temuan bahwa keterbatasan teknologi menjadi salah satu hambatan utama. Kedua, perlu dikaji strategi diferensiasi berbasis layanan personal dan hubungan jangka panjang dengan pelanggan, karena penelitian menunjukkan bahwa layanan menjadi aset kompetitif ritel tradisional dibandingkan minimarket yang lebih kaku, sehingga penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi model layanan unggulan yang dapat diadopsi secara luas. Ketiga, penting untuk meneliti pengaruh strategi kolaborasi antar pedagang tradisional dalam satu kawasan, seperti membentuk koperasi atau jaringan pemasaran bersama, untuk menghadapi skala ekonomi yang dimiliki ritel modern, karena temuan menunjukkan bahwa strategi individu kurang efektif, sehingga pendekatan kolektif patut dievaluasi sebagai alternatif model ketahanan usaha.

Metadata

File size	277.05 KB
Pages	15
DMCA	ReportReport