UMSUMS

Forum GeografiForum Geografi

Artikel ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberlanjutan kota warisan di Malaysia. Seribu responden dari sepuluh kota warisan yang dipilih di seluruh Malaysia diteliti menggunakan metode cluster sampling dan simple random. Skala Likert 1 hingga 5 digunakan untuk mengumpulkan umpan balik. Lima konstruk keberlanjutan digunakan: ekonomi, sosial, lingkungan, warisan budaya, dan peran pemerintah/masyarakat. Hasil menunjukkan bahwa item dalam setiap konstruk mencapai tingkat keandalan yang dapat diterima, dengan nilai Cronbach Alpha di atas 0,70. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa kota dengan skor tinggi adalah Georgetown (3,94), Taiping (4,00), Melaka City (3,76), dan Muar (3,71), sementara kota dengan skor sedang adalah Kuala Kubu Bharu (3,36), Jugra (3,23), Tampin (3,37), Kuala Lipis (3,28), Kota Bharu (3,65), dan Kuching (3,51). Implikasi studi ini dapat digunakan untuk menunjukkan situasi aktual tingkat keberlanjutan kota warisan dan menjadi referensi untuk meningkatkan kota menuju keberlanjutan lebih lanjut hingga 2030.

Analisis deskriptif tingkat keberlanjutan di sepuluh kota warisan Malaysia menunjukkan bahwa sebagian besar berada pada tingkat tinggi atau sedang, dengan skor rata-rata antara 2,34 hingga 5,00.Tingkat keberlanjutan keseluruhan kota warisan adalah Georgetown (tinggi), Taiping (tinggi), Kuala Kubu Bharu (sedang), Jugra (sedang), Tampin (sedang), Melaka City (tinggi), Muar (tinggi), Kuala Lipis (sedang), Kota Bharu (sedang), dan Kuching (sedang).Semua pihak, terutama otoritas lokal kota dengan tingkat keberlanjutan sedang, perlu merencanakan dan mengembangkan kota mereka untuk memastikan masa depan yang lebih baik tanpa mengabaikan konstruk yang telah dibahas.Ini sejalan dengan upaya menjadikan kota warisan sebagai kota inklusif, layak huni, dan makmur untuk komunitas hingga 2030 sesuai target SDGs.Tingkat keberlanjutan kota warisan perlu terus ditingkatkan untuk memengaruhi positif kehidupan masyarakat di kota-kota tersebut, seperti yang direkomendasikan oleh SDGs.

Penelitian lanjutan dapat fokus pada pengaruh teknologi digital dalam memperkuat keberlanjutan kota warisan melalui pendekatan partisipatif masyarakat. Selain itu, perlu diexplore bagaimana kebijakan pemerintah daerah dapat secara efektif mengintegrasikan warisan budaya ke dalam rencana tata kota yang berkelanjutan. Penelitian juga dapat mengevaluasi peran sektor swasta dalam mengembangkan ekonomi berbasis pariwisata warisan tanpa mengorbankan nilai sejarah dan lingkungan.

  1. Sustainability Level of Heritage Cities in Malaysia | Saleh | Forum Geografi. heritage cities malaysia... doi.org/10.23917/forgeo.v36i1.15287Sustainability Level of Heritage Cities in Malaysia Saleh Forum Geografi heritage cities malaysia doi 10 23917 forgeo v36i1 15287
  2. Sustainability Assessment of Urban Heritage Sites. assessment urban heritage sites next article journal... mdpi.com/2075-5309/8/8/107Sustainability Assessment of Urban Heritage Sites assessment urban heritage sites next article journal mdpi 2075 5309 8 8 107
  3. A sustainable city index for Malaysia: International Journal of Sustainable Development & World Ecology:... doi.org/10.1080/13504509.2011.543012A sustainable city index for Malaysia International Journal of Sustainable Development World Ecology doi 10 1080 13504509 2011 543012
File size662.28 KB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test