UISUUISU

Language Literacy: Journal of Linguistics, Literature, and Language TeachingLanguage Literacy: Journal of Linguistics, Literature, and Language Teaching

Self-confidence merupakan inti dari penelitian ini. Self-confidence adalah perasaan yang membuat seseorang percaya bahwa mereka akan melakukan lebih baik setelah usaha mereka, perasaan bahwa mereka dapat mengetahui lebih banyak seiring waktu, serta perasaan bahwa mereka dapat mengubah diri mereka sendiri untuk beradaptasi dengan lingkungan. Ada tiga poin diskusi di bawah topik ini. Pertama, self-confidence dalam menghadapi masalah keluarga. Tidak ada keluarga tanpa masalah, dan setiap masalah dapat diselesaikan dengan bantuan self-confidence. Kedua, self-confidence dalam cinta sebagai poin kedua. Cinta adalah nuansa universal yang datang kepada setiap orang, baik memperkuat maupun melemahkan seseorang, dan kembali dengan self-confidence, cinta menjadi tangga menuju perbaikan dalam kehidupan. Ketiga, self-confidence dalam identitas diri. Seorang pria tidak akan dianggap sebagai pria jika tidak memiliki identitas diri, yang dapat muncul dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah status sosial. Teori utama self-confidence diambil dari Brown yang menyatakan bahwa keyakinan adalah percaya bahwa seseorang akan bertindak dengan benar, tepat, dan efektif. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif yang diusulkan oleh Krathwohl (1998), mengeksplorasi isu sosial sebagai contoh panduan. Hasil menunjukkan bahwa tokoh utama memiliki self-confidence yang kuat dalam menghadapi masalah keluarga, cinta, dan identitas diri. Ia menghadapi banyak masalah dalam keluarganya karena ia anak angkat. Namun, melalui self-confidence yang kuat, ia dapat menyelesaikan semua hambatan dengan baik, dan akhirnya self-confidence memberikan kenyamanan baginya.

Tom Jones, tokoh utama novel ini, menghadapi tiga masalah signifikan.Pertama, dengan keluarganya yang diadopsi, di mana ia selalu dianggap sebagai pembuat masalah.Hampir semua masalah, meskipun bukan yang sebenarnya, dibebankan padanya.Kedua, dalam cintanya, Tom jatuh cinta pada seorang gadis yang juga mencintainya.Cinta mereka berjalan baik hingga saudara angkatnya mengklaim bahwa Tom memaksa gadis itu mencintainya, dan ia dihina oleh ayahnya karena kasus tersebut.Sebagai anak angkat, Tom selalu merasa gelisah hingga akhirnya dengan bantuan temannya ia dapat menemukan identitas dirinya yang sebenarnya, dan mengejutkan, keluarganya yang diadopsi ternyata adalah keluarga pamannya sendiri.Kesimpulan akhirnya adalah melalui self-confidence yang kuat, ia dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan cara yang elegan.

Penelitian lanjutan dapat fokus pada analisis perbandingan self-confidence tokoh utama dalam karya sastra lain, seperti novel klasik Eropa atau Asia, untuk melihat apakah konsep self-confidence memiliki universalitas atau variasi budaya. Selain itu, penelitian bisa mengeksplorasi pengaruh faktor lingkungan sosial, seperti pendidikan atau pengalaman hidup, terhadap perkembangan identitas diri, terutama pada individu yang mengalami adopsi. Terakhir, penelitian lanjutan juga dapat menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk memperkuat validitas temuan, misalnya dengan survei atau wawancara terhadap pembaca novel untuk mengetahui persepsi mereka tentang self-confidence dan identitas diri dalam konteks karakter Tom Jones.

  1. #self confidence tokoh#self confidence tokoh
File size198.7 KB
Pages22
DMCAReportReport

ads-block-test