NEWINERANEWINERA

Journal La SocialeJournal La Sociale

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sosial dan budaya masyarakat terhadap kesehatan di Desa Panciro, Kabupaten Gowa. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data penelitian berupa wawancara dan dokumentasi. Aktivitas dalam analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengobatan tradisional maupun modern dapat menjadi pilihan di masyarakat, namun keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu mengobati penyakit dan menyembuhkan meski dengan cara yang berbeda. Terdapat norma sosial yang kuat di masyarakat Gowa, di mana pria dilarang berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram sehingga wanita harus dilayani oleh dokter yang sejenis kelamin. Pemerintah Kabupaten Gowa memberikan perhatian pada sektor kesehatan dengan mempersingkat proses administrasi untuk mempercepat antrean, sehingga hal ini mendorong masyarakat lebih memilih berobat di rumah sakit daripada dengan pengobatan tradisional.

Budaya sosial di Desa Panciro merupakan simbol keanekaragaman yang terkait erat dengan kebiasaan masyarakat dan dihargai oleh generasi penerus.Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan perlu mempertimbangkan dampak kebijakan terhadap berbagai kelompok ekonomi, terutama kenaikan kontribusi BPJS sebesar 100% yang menimbulkan keluhan masyarakat.Kebijakan tersebut dinilai kurang efektif bila dibandingkan dengan fasilitas layanan kesehatan yang tersedia di rumah sakit setempat.

Saran penelitian selanjutnya dapat dimulai dengan studi kualitatif mendalam yang mengeksplorasi persepsi dan pengalaman kelompok ekonomi rendah dan menengah di Desa Panciro mengenai beban kontribusi BPJS dan pengaruhnya terhadap preferensi pengobatan tradisional atau modern, misalnya melalui wawancara semi-terstruktur untuk memahami alasan di balik keputusan berobat serta strategi adaptasi keuangan yang digunakan oleh masyarakat untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan terkait layanan kesehatan. Penelitian kuantitatif longitudinal juga diperlukan untuk menilai dampak kebijakan pemangkasan proses administrasi dan antrean di fasilitas kesehatan terhadap perubahan frekuensi kunjungan, tingkat kepuasan pasien, dan waktu tunggu, dengan mengumpulkan data sebelum dan sesudah implementasi kebijakan serta menganalisis variabel-variabel demografi dan aksesibilitas layanan. Selain itu, riset tindakan terapan berbasis partisipasi masyarakat dapat diarahkan untuk merancang, menerapkan, dan mengevaluasi model kolaborasi interprofesional antara tenaga kesehatan modern dan praktisi tradisional (sanrro) di Desa Panciro, dengan tujuan meningkatkan akses, efektivitas, dan sensitivitas budaya dalam layanan kesehatan, serta memetakan mekanisme transfer pengetahuan dan kepercayaan lintas sistem pengobatan.

  1. #teknik analisis data#teknik analisis data
  2. #budaya masyarakat lokal#budaya masyarakat lokal
File size373.24 KB
Pages6
DMCAReportReport

ads-block-test