ALJAMIAHALJAMIAH

Al-Jami'ah: Journal of Islamic StudiesAl-Jami'ah: Journal of Islamic Studies

Dalam beberapa dekade terakhir, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) telah mengalami perkembangan signifikan, khususnya di kawasan perkotaan Indonesia. Lembaga pendidikan ini menyasar kalangan pekerja urban dan kelas menengah atas dengan menawarkan pendidikan model baru yang mengintegrasikan pendidikan umum dan agama. Gerakan ini secara aktif memperkenalkan simbol-simbol Islam yang lebih luas kepada masyarakat, sekaligus menawarkan pengalaman khas, seperti islamisasi pendidikan formal. Secara khusus, beberapa SDIT yang dikategorikan sebagai sekolah dasar elit di Lombok, Nusa Tenggara Barat, menerapkan metode pengajaran yang unik dengan memasukkan unsur ideologi yang berbeda dibandingkan dengan sekolah dasar negeri, yang sering dianggap lebih inklusif. Dengan menggunakan konsep narasi Michel Foucault serta kerangka kerja power-knowledge sebagai alat analisis, penelitian ini menemukan bahwa integrasi kurikulum di SDIT merupakan salah satu indikator penting dari munculnya Islam model baru dalam lanskap pendidikan di Indonesia. Paradigma keagamaan yang berkembang ini ditandai oleh akselerasi penggunaan simbol-simbol Islam serta narasi Islam Pasca-Reformasi, termasuk pendekatan pedagogis yang menekankan pengajaran Islam kaffah serta pembentukan identitas keagamaan sejak usia dini. Institusi pendidikan membaca perubahan ini secara positif, melihatnya sebagai peluang ekonomi, ideologi, dan keagamaan yang menguntungkan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan minat publik terhadap SDIT telah secara langsung memengaruhi peningkatan jumlah sekolah tersebut.Model pendidikan SDIT mengadopsi dan memodifikasi pendekatan integrasi pengetahuan agama dan umum yang sebelumnya umum di pesantren dan lembaga pendidikan Islam.SDIT menetapkan pengajaran Al-Quran dan tahfidz sebagai elemen wajib dalam kurikulum mereka, yang dianggap sebagai program unggulan.Fenomena ini menjadi indikator munculnya gaya baru Islam dalam lanskap pendidikan Indonesia.Proses internalisasi nilai-nilai Islam di setiap sekolah secara langsung memengaruhi pemahaman dan pembentukan karakter siswa, serta orientasi keagamaan keluarga mereka.Model internalisasi yang paling berpengaruh adalah yang mencakup penguatan nilai-nilai keagamaan melalui kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan interaksi sosial di sekolah.

1) Penelitian lanjutan dapat mengkaji dampak jangka panjang dari pendidikan Islam terpadu terhadap perkembangan identitas keagamaan dan sikap sosial siswa di masa dewasa. 2) Studi komparatif antara model pendidikan SDIT dengan pendidikan Islam tradisional (seperti pesantren) untuk mengevaluasi efektivitas pendekatan integrasi kurikulum dalam membentuk pemahaman keagamaan yang lebih holistik. 3) Penelitian tentang peran teknologi digital dalam menyebarkan ideologi Islam di lingkungan pendidikan SDIT, khususnya melalui platform media sosial dan aplikasi pembelajaran, serta dampaknya terhadap proses internalisasi nilai-nilai keagamaan di kalangan generasi muda.

  1. The Intersubjective Type of Religiosity: Theoretical Framework and Methodological Construction for Developing... doi.org/10.14421/ajis.2020.581.63-102The Intersubjective Type of Religiosity Theoretical Framework and Methodological Construction for Developing doi 10 14421 ajis 2020 581 63 102
  2. “It’s Embedded in What We Do for Every Child”: A Qualitative Exploration of Early Childhood... doi.org/10.3390/ijerph18041530AuItAos Embedded in What We Do for Every ChildAy A Qualitative Exploration of Early Childhood doi 10 3390 ijerph18041530
  1. #nilai islam siswa#nilai islam siswa
  2. #religious expression#religious expression
File size430.12 KB
Pages27
DMCAReportReport

ads-block-test