UNUDUNUD

Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies)Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies)

Artikel ini menelaah fenomena pendidikan modern dengan menonjolkan perilaku masyarakat yang mengabaikan sejarah sebagai sekolah moral atau kebajikan politik dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tanpa kehadiran pemerintah, gejala kekerasan simbolik terus berulang. Kajian ini mengusulkan dua langkah strategis: pertama, meneliti penyebab mengapa sejarah diabaikan sebagai sekolah moral yang menyebabkan kekerasan berulang dan munculnya masyarakat hantu; kedua, merumuskan langkah-langkah strategis agar fungsi sejarah sebagai sekolah moral optimal. Dengan pendekatan cultural studies, pengajaran sejarah dapat diarahkan agar menghasilkan teks ideal dan teks sosial untuk mengatasi berbagai masalah.

Ketika materi menguasai hidup, kesejatian hidup luntur dan uang menjadi penentu segalanya.Nilai kemanusiaan hilang, segenap yang tampak musuh, serta korupsi dan premanisme membudaya.Hal ini memperkuat pentingnya revitalisasi pengajaran sejarah agar murid mampu hidup, menjalani hidup bermakna dan memuliakannya dalam masyarakat multikultural.Guru sejarah dituntut menjadi insan yang sadar, bebas, dan kreatif agar sejarah tetap hidup sebagai sekolah moral menandingi supermarket abad XXI.

Bagaimana pengajaran sejarah berbasis digital bisa membangkitkan empati generasi muda terhadap korban kekerasan masa lalu sehingga mereka menolak tawaran uang cepat yang merusak nilai kebangsaan? Dapatkah kisah pahlawan lokal yang rela berkorban digaungkan dalam festival sekolah untuk membentuk identitas nasional yang lebih kuat daripada gengsi belanja di mal? Apakah pelatihan guru sejarah dalam metode drama dan simulasi konflik etnik bisa menjadi solusi ampuh agar murid merasakan bahaya hiper-otonomi dan memilih dialog ketimbang kekerasan saat bersaing di masa depan?.

File size562.97 KB
Pages56
DMCAReportReport

ads-block-test