UNUDUNUD

Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies)Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies)

Bumi Dalung Permai merupakan kompleks perumahan yang dibangun pada awal 1990-an di Kabupaten Badung. Penduduknya heterogen dan multikultural, dengan latar belakang etnis, pekerjaan, status sosial, tradisi, dan agama yang beragam. Dinamika kehidupan beragama di kawasan ini terbagi menjadi dua aspek, yaitu dinamika internal yang meliputi konflik dan kerja sama antarumat beragama yang berakar pada perbedaan pemahaman agama, serta dinamika eksternal yang ditandai dengan semangat persatuan dan toleransi. Konflik yang muncul, khususnya antara umat Hindu dan Muslim terkait pendirian tempat ibadah, dapat diatasi melalui mediasi dan negosiasi sehingga dapat meredam ketegangan. Interaksi sosial antaranggota komunitas agama pada umumnya bersifat harmonis, ditunjang oleh perayaan ritual, tradisi ngejot, kegiatan sosial, simbol bersama, serta ruang publik yang berfungsi sebagai arena interaksi, sehingga tercipta komunikasi yang efektif di antara semua anggota komunitas.

Dinamika kehidupan umat beragama di Perumahan Bumi Dalung Permai relatif aman dan tentram, dengan proses sosial yang melibatkan interaksi internal maupun eksternal antarumat beragama.Meskipun terdapat salah paham yang dipicu perbedaan paham dan keyakinan serta konflik antara warga Hindu dan Muslim terkait pendirian tempat ibadah, konflik tersebut dapat diselesaikan melalui negosiasi dan mediasi.Secara keseluruhan, interaksi sosial antarumat beragama berjalan harmonis melalui kegiatan bersama, tradisi lokal, simbol bersama, dan penggunaan ruang publik sebagai arena interaksi.

Penelitian selanjutnya dapat menyelidiki bagaimana keberadaan tempat ibadah bersama bagi berbagai agama memengaruhi frekuensi dan intensitas konflik antarumat beragama di kompleks perumahan yang heterogen; selanjutnya, penting untuk meneliti peran praktik simbolik lokal seperti ngejot, penggunaan bendera putih, dan hiasan janur dalam membangun empati serta mengurangi kesalahpahaman di antara warga beragama berbeda; terakhir, diperlukan studi longitudinal untuk menilai dampak peristiwa eksternal, misalnya serangan teroris atau perubahan kebijakan, terhadap persepsi toleransi antarumat beragama di kalangan penduduk, sehingga dapat memberikan dasar kebijakan yang lebih adaptif dalam merawat kerukunan sosial.

  1. #status sosial#status sosial
File size519.07 KB
Pages16
DMCAReportReport

ads-block-test