UMSUMS

Forum GeografiForum Geografi

Sub-daerah aliran sungai (DAS) Bogowonto Hulu memiliki potensi banjir yang tinggi, terutama pada musim hujan. Banjir ini menimbulkan kerugian fisik, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat setempat sehingga Bendungan Bener dibangun untuk mengurangi volume banjir di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Bendungan Bener dalam menanggulangi permasalahan banjir di sekitar DAS Bogowonto Hulu. Efektivitas bendungan dapat dianalisis dengan membandingkan kapasitas reservoir bendungan dengan besarnya debit puncak yang dihasilkan. Nilai debit puncak diperoleh menggunakan data penginderaan jauh dan perhitungan matematis sesuai metode rasional. Berdasarkan metode tersebut, nilai debit puncak diperkirakan sebesar 302,3 m3/s, sedangkan kapasitas bendungan hanya 210 m3/s, menyisakan potensi banjir sebesar 92,3 m3/s. Penanganan untuk mengurangi potensi banjir diperlukan, antara lain dengan membangun waduk IR di daerah tangkapan air untuk menampung air hujan sebelum mengalir langsung dan memperpanjang waktu konsentrasi aliran.

Berdasarkan nilai debit puncak yang diperkirakan sebesar 302,3 m3/s dan kapasitas bendungan yang hanya mampu menahan 210 m3/s, bendungan ini diproyeksikan hanya efektif mengatasi sekitar 60% potensi banjir di sekitar DAS Bogowonto Hulu.Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengeksplorasi berbagai metode yang dapat secara objektif mengukur tingkat efektivitas bendungan, mengingat meskipun terdapat satu metode yang umum digunakan untuk menghitung persentase efektivitas bendungan, sejumlah metode lain tersedia untuk memperoleh nilai debit puncak daerah aliran sungai.

Pertama, penelitian dapat diarahkan pada pengembangan model hidrologi dinamis yang menggabungkan simulasi numerik satu dan dua dimensi dengan data penginderaan jauh beresolusi tinggi serta data lapangan waktu nyata, seperti curah hujan dan aliran sungai, sehingga evaluasi efektivitas operasional bendungan dapat mempertimbangkan variasi iklim ekstrem dan kondisi hulu secara menyeluruh. Kedua, studi komparatif diperlukan untuk mengeksplorasi efektivitas berbagai teknik konservasi lahan di bagian hulu DAS, misalnya penerapan sistem agroforestry, pembuatan biopori skala besar, dan pengembangan embung IR, dalam menurunkan koefisien limpasan serta memperpanjang waktu konsentrasi aliran untuk mengurangi debit puncak secara nyata. Ketiga, riset harus mengintegrasikan teknologi sensor satelit meteo-hidrologi dan Internet of Things (IoT) berbasis sensor cuaca, kelembaban tanah, dan level sungai untuk memantau parameter hidrologi secara real time, sehingga dampak perubahan intensitas hujan dan tutupan lahan terhadap kinerja bendungan dalam mitigasi banjir dapat dianalisis dengan akurasi tinggi. Penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi landasan kebijakan praktis dan ilmiah bagi perencanaan pengelolaan sumber daya air terpadu di wilayah rawan banjir.

  1. Using Hydrological Mapping to Evaluate the Effectiveness of the Bener Dam Development in Reducing Flood... journals.ums.ac.id/index.php/fg/article/view/10980Using Hydrological Mapping to Evaluate the Effectiveness of the Bener Dam Development in Reducing Flood journals ums ac index php fg article view 10980
File size4.6 MB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test