UBUB

Heart Science JournalHeart Science Journal

Latar Belakang: Hipertensi pulmonal (PH) merupakan gangguan kardiovaskular langka yang menyebabkan gagal jantung kanan (RHF). Meskipun sebagian besar PH terjadi sekunder akibat penyakit jantung bawaan (CHD), PH dapat terjadi secara primer akibat kelainan vaskular arteri pulmonal, yang dikenal sebagai hipertensi arteri pulmonal idiopatik (IPAH). Selain itu, perubahan fisiologis selama kehamilan dapat berpotensi memperburuk PAH dan memberikan prognosis yang buruk. Oleh karena itu, ketika ibu menolak terminasi, kehamilan dan persalinan harus dikelola oleh tim multidisiplin untuk meningkatkan hasil maternal dan fetal. Tujuan: Laporan kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya diagnosis dan pengobatan dini pada PAH. Kasus: Kami melaporkan kasus seorang wanita berusia 24 tahun dengan hipertensi arteri pulmonal idiopatik (IPAH) yang baru didiagnosis pada kehamilan 25 minggu dan sebelumnya salah didiagnosis sebagai patent ductus arteriosus (PDA). Kehamilan ini disertai dengan anemia dan ancaman persalinan prematur. Sildenafil digunakan sebagai vasodilator untuk mengurangi gejala PAH. Sayangnya, kehamilan dihentikan pada 29 minggu karena PPROM setelah mempertimbangkan pemberian pematangan paru dan neuroprotektan pada janin. Pasien dipulangkan tanpa komplikasi, tetapi bayi meninggal setelah delapan hari perawatan intensif akibat HMD II yang menyebabkan gagal napas. Kesimpulan: PAH dalam kehamilan merupakan kondisi yang mengancam jiwa jika tidak diobati. Perawatan berkelanjutan dapat membantu mengendalikan gejala dan menghindari komplikasi lebih lanjut bagi ibu dan bayi.

PAH dalam kehamilan merupakan kondisi yang mengancam jiwa jika tidak diobati.Perawatan berkelanjutan dapat membantu mengendalikan gejala dan menghindari komplikasi lebih lanjut bagi ibu dan bayi.Pengelolaan oleh tim multidisiplin sangat penting untuk meningkatkan hasil maternal dan fetal.

Penelitian lanjutan dapat mengembangkan strategi skrining dini untuk mendeteksi hipertensi pulmonal idiopatik pada wanita usia subur sebelum kehamilan, mengingat diagnosis yang terlambat dapat meningkatkan risiko komplikasi. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas terapi kombinasi vasodilator pada kehamilan dengan PAH, termasuk penggunaan sildenafil bersama agen lain yang aman untuk janin. Penelitian juga dapat fokus pada pengembangan protokol manajemen anemia spesifik untuk pasien PAH hamil, mengingat interaksi antara defisiensi besi dan patogenesis hipertensi pulmonal yang dapat memperburuk outcomes.

  1. Idiopathic Pulmonary Arterial Hypertension Newly Diagnosed in Pregnancy with Anemia and Threatened Preterm... heartscience.ub.ac.id/index.php/heartscience/article/view/1363Idiopathic Pulmonary Arterial Hypertension Newly Diagnosed in Pregnancy with Anemia and Threatened Preterm heartscience ub ac index php heartscience article view 1363
File size678.29 KB
Pages5
DMCAReportReport

ads-block-test