KOMPETIFKOMPETIF
Jurnal Daya SaingJurnal Daya SaingManifestasi nyata dalam pembelajaran kewirausahaan adalah munculnya kepercayaan diri atau keyakinan mahasiswa untuk memulai sebuah usaha. Namun, berdasarkan pra‑survei yang dilakukan, kurang dari 10 % mahasiswa memiliki kepercayaan diri dalam bidang kewirausahaan. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model determinan self‑efficacy (efikasi diri) pada mahasiswa wirausaha. Informasi ini penting sebagai dasar evaluasi pengembangan wirausahawan muda. Penelitian ini menggabungkan sintesis dari berbagai teori tentang efikasi diri mahasiswa wirausaha serta pengujian hipotesis yang diambil dari teori tersebut. Metode yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dari populasi mahasiswa semester VI dan VIII dengan sampel sebanyak 88 mahasiswa melalui kuesioner daring, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif berupa pemodelan persamaan struktural (SEM) dengan bantuan perangkat lunak WarpPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima variabel yang diperkirakan memengaruhi efikasi diri mahasiswa dalam kewirausahaan, hanya tercapai pengaruh sebesar 36 %. Dari lima variabel tersebut—pengalaman berhasil, peristiwa yang dialami, persuasi verbal, kondisi fisiologis dan suasana hati, serta keterampilan komunikasi interpersonal—tiga variabel terbukti memberikan pengaruh signifikan, yaitu pengalaman berhasil, peristiwa yang dialami, dan keterampilan komunikasi. Variabel persuasi verbal dan suasana hati tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Faktor yang paling berpengaruh adalah pengalaman berhasil dan keterampilan komunikasi. Selanjutnya, efikasi diri (kepercayaan diri) mahasiswa wirausaha terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha, dengan besaran pengaruh sebesar 48 %.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat lima variabel yang diduga memengaruhi efikasi diri mahasiswa dalam berwirausaha, namun hanya tiga variabel—pengalaman berhasil, kejadian yang dihayati, dan keterampilan komunikasi interpersonal—yang terbukti memiliki pengaruh signifikan dengan kontribusi total sebesar 36 %.Variabel persuasi verbal serta kondisi fisiologis dan suasana hati tidak menunjukkan pengaruh signifikan, sehingga kontribusi terbesar tetap berasal dari pengalaman berhasil dan keterampilan komunikasi.Selain itu, efikasi diri mahasiswa berwirausaha terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha dengan besaran pengaruh sebesar 48 %.
Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana perubahan efikasi diri mahasiswa berwirausaha bersifat longitudinal, dengan memantau perkembangan kepercayaan diri dan minat berwirausaha selama masa studi, untuk mengidentifikasi pola pertumbuhan yang konsisten. Selanjutnya, diperlukan studi intervensi yang menilai dampak pelatihan komunikasi interpersonal terstruktur terhadap peningkatan efikasi diri dan minat berwirausaha, khususnya pada mahasiswa dari berbagai program studi, guna menguji keefektifan pendekatan pedagogis baru. Selain itu, penelitian komparatif antaruniversitas dapat menyelidiki peran faktor budaya dan institusional sebagai moderator hubungan antara efikasi diri dan minat berwirausaha, sehingga dapat menghasilkan model yang lebih umum dan menyesuaikan strategi pengembangan kewirausahaan pada konteks lokal yang beragam.
| File size | 140.53 KB |
| Pages | 7 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
KOMPETIFKOMPETIF Hasil penelitian menunjukkan bahwa keinginan untuk memulai usaha (intensi berwirausaha) bagi mahasiswa terbukti disebabkan oleh budaya belajar, karakteristikHasil penelitian menunjukkan bahwa keinginan untuk memulai usaha (intensi berwirausaha) bagi mahasiswa terbukti disebabkan oleh budaya belajar, karakteristik
KOMPETIFKOMPETIF Manajemen hotel harus merumuskan strategi agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan harapan sehingga mendukung tercapainya tujuan yang ditetapkan. UpayaManajemen hotel harus merumuskan strategi agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan harapan sehingga mendukung tercapainya tujuan yang ditetapkan. Upaya
KOMPETIFKOMPETIF Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan maupun parsial, kualitas pelayanan dan orientasiPengujian hipotesis dilakukan dengan uji t dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan maupun parsial, kualitas pelayanan dan orientasi
KOMPETIFKOMPETIF Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi strategi pengembangan usaha perempuan secara kualitatif melalui studi kasus kelompok usaha bersama. Hasil menunjukkanPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi strategi pengembangan usaha perempuan secara kualitatif melalui studi kasus kelompok usaha bersama. Hasil menunjukkan
Useful /
KOMPETIFKOMPETIF Objek penelitian adalah berbagai perusahaan sektor industri yang beroperasi di Indonesia pada tahun 2015-2016. Penelitian ini menggunakan purposive samplingObjek penelitian adalah berbagai perusahaan sektor industri yang beroperasi di Indonesia pada tahun 2015-2016. Penelitian ini menggunakan purposive sampling
KOMPETIFKOMPETIF Secara simultan, harga dan distribusi bersama-sama memengaruhi volume penjualan. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah atau mengganti variabelSecara simultan, harga dan distribusi bersama-sama memengaruhi volume penjualan. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah atau mengganti variabel
KOMPETIFKOMPETIF Hotel Swiss-Belinn Pekanbaru memiliki peluang yang cukup besar untuk meningkatkan pendapatan dan popularitas melalui penyelenggaraan event, asalkan strategiHotel Swiss-Belinn Pekanbaru memiliki peluang yang cukup besar untuk meningkatkan pendapatan dan popularitas melalui penyelenggaraan event, asalkan strategi
KOMPETIFKOMPETIF Industri pariwisata terus berkembang hingga saat ini dan telah menjadi lokomotif ekonomi dengan kontribusi besar terhadap devisa negara. Departemen FoodIndustri pariwisata terus berkembang hingga saat ini dan telah menjadi lokomotif ekonomi dengan kontribusi besar terhadap devisa negara. Departemen Food