HTPHTP

Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)

Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum waktunya. Abortus dapat disebabkan karena pengetahuan ibu yang kurang. Penyebab AKI yang paling sering adalah perdarahan. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa perdarahan merupakan komplikasi dari terjadinya abortus. Ada banyak masalah kesehatan wanita khususnya pada kehamilan yang melatarbelakangi masalah atau komplikasi kehamilan serta menimbulkan kematian ibu, salah satunya adalah kejadian abortus. Data dari RSUD Arifin Achmad provinsi Riau kasus abortus tahun 2011 mencapai 94 orang ibu hamil, tahun 2012 kasus abortus menurun menjadi 90 kasus. Kemudian pada tahun 2013 sebanyak 109 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil trimester I dengan kejadian abortus di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2015. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik kuantitatif dan desain cross sectional. Penelitian ini diadakan di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada 4 April hingga 4 Mei tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I yang datang ke RSUD Arifin Achmad dan sampel diperoleh sebanyak 34 responden, dengan teknik sampling yaitu secara accidental sampling. Pengambilan data menggunakan data primer dengan menggunakan kuesioner, pengolahan data dilakukan dengan cara univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 28 orang (82,4%) dan mengalami kejadian abortus sebanyak 21 orang (61,8%). Sedangkan hasil uji chi square diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian abortus dengan nilai p= 0,007 < 0,05. Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat meberikan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus kepada ibu hamil yang berkunjungan ke RSUD, agar ibu dapat mengetahuinya dan dapat melakukan pencegahan terhadap kejadian abortus.

Sebagian besar responden berpengetahuan kurang sebanyak 28 orang (82,4%) dan terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan antara pengetahuan dengan kejadian abortus dengan nilai p= 0,007 < 0,05.

Untuk mencegah abortus, perlu dilakukan pendidikan kesehatan rutin untuk ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan melalui kelas ibu hamil di fasilitas kesehatan. Selain itu, tenaga kesehatan sebaiknya dilatih untuk memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang penanganan awal jika terjadi gejala abortus. Penelitian lanjutan juga perlu mengkaji pengaruh faktor psikologis seperti stres atau trauma terhadap risiko abortus, karena dalam penelitian ini hanya fokus pada pengetahuan ibu. Dengan memperluas cakupan penelitian, diharapkan solusi pencegahan abortus bisa lebih komprehensif.

File size167.84 KB
Pages4
DMCAReportReport

ads-block-test