UNSIQUNSIQ

Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQJurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ

Nabi Muhammad adalah arsitek dan peletak batu pertama pembangunan Masjid Nabawi di Madinah pada tahun 622. Masjid Nabawi dirancang dengan bentuk yang sangat sederhana tetapi sangat kaya fungsi. Masjid Nabawi menjadi wadah berbagai aktivitas seperti pusat pemerintahan, pusat pembelajaran, tempat untuk beberapa perawatan medis, pusat penahanan dan rehabilitasi, dan untuk beberapa kegiatan ibadah sosial lainnya. Bangunan dengan bentuk yang sederhana tetapi kaya dengan berbagai fungsi ini belum pernah ada sebelumnya. Masjid Nabawi kemudian menjadi dasar, inspirasi, dan katalis bagi perkembangan Peradaban Islam khususnya arsitektur masjid. Arsitektur masjid kemudian menjadi identitas yang paling penting bagi kemajuan umat Islam. Inti arsitektur Muslim terletak pada fungsi dengan semua dimensinya: jasmani, akal, dan spiritual. Peran bentuk juga penting, tetapi hanya sejauh untuk melengkapi dan meningkatkan fungsi. Ada empat tipikal masjid yang dianggap mewakili warisan arsitektur Islam di dunia ini yang terinspirasi oleh masjid Nabawi yaitu; tipe Arab, Tipe Turki, Tipe Persia, dan Tipe India. Tipologi tersebut tidak memasukkan tipe masjid Indonesia, padahal masjid yang dibangun oleh Walisongo dan raja-raja Mataram Islam di Jawa tidak kalah hebat dan unik dibandingkan dengan masjid-masjid dunia. Pertanyaannya adalah, apakah Masjid Nabawi menjadi dasar dan inspirasi bagi terwujudnya Arsitektur Masjid Agung Keraton Surakarta.

Berdasarkan analisis data sejarah, Masjid Nabawi menjadi dasar pembentukan Masjid Agung Keraton Surakarta.Konsep ruang sholat utama mengacu pada Masjid Nabawi, sementara mihrab mengacu pada masjid yang dibangun oleh Khalifah Walid bin Abdul Malik.Meskipun konsep aula hypostyle dan lapangan terbuka tidak diterapkan, konsep serambi menjadi pengembangan dari tipe masjid Arab.

Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan mengeksplorasi lebih dalam pengaruh Masjid Nabawi terhadap arsitektur masjid di Indonesia, khususnya dalam konteks budaya lokal. Selain itu, studi komparatif antara Masjid Agung Keraton Surakarta dengan masjid-masjid lain di dunia dapat memberikan wawasan baru tentang adaptasi arsitektur Islam dalam berbagai budaya. Penelitian juga dapat difokuskan pada bagaimana konsep serambi dan pawestren dalam arsitektur masjid di Indonesia dapat diintegrasikan dengan gaya arsitektur modern, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional.

  1. #masjid nabawi#masjid nabawi
File size470.94 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test