HTPHTP

Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)

Sampah diartikan sebagai sesuatu yang tidak digunakan lagi, tidak terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Pasar merupakan salah satu tempat kegiatan manusia yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar setiap harinya, bila sistem pemilahan sampah tidak baik maka akan menimbulkan dampak terhadap kesehatan secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi pedagang dalam pemilahan sampah di Pasar Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan April 2015, dengan jumlah sampel berjumlah 79 pedagang. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Analisis data dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan (OR = 2,60 ; CI: 1,08-3,67), sosialisasi (OR = 3,10; CI: 2,58-5,99), dan ketersediaan sarana tempat pembuangan sampah (OR = 8,25 ; CI: 2,98-7,55) dengan partisipasi pemilahan sampah. Disarankan pihak pasar memberikan peraturan tertulis, sanksi atau leaflet tentang partisipasi dalam pemilahan sampah agar pedagang sadar dan peduli terhadap pentingnya pemilahan sampah.

Ditemukan hubungan yang bermakna (p<0,05) antara pendidikan, sosialisasi, dan ketersediaan sarana dengan partisipasi pedagang dalam memilah sampah di Pasar Baru Kec Tampan Kota Pekanbaru.Pedagang dengan pendidikan rendah memiliki 2,6 kali tidak memilah sampah dibandingkan dengan pedagang dengan pendidikan tinggi (OR = 2,60.1,08-3,67), pedagang yang tidak mendapat sosialisasi memiliki 3,1 kali tidak memilah sampah dibanding yang mendapat sosialisasi (OR = 3,10.2,58-5,99), dan pedagang yang tidak memiliki ketersediaan sarana yang cukup memiliki 8,3 kali tidak memilah sampah dibandingkan yang di pasar baru KotanPekanbaru (OR = 8,25.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji efektivitas penerapan insentif moneter, seperti bonus atau potongan biaya sewa kios, terhadap peningkatan partisipasi pedagang dalam pemilahan sampah, sehingga dapat diketahui apakah insentif finansial memotivasi perubahan perilaku secara signifikan. Selain itu, studi dapat mengevaluasi penggunaan aplikasi mobile berbasis edukasi interaktif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pedagang mengenai cara pemilahan sampah yang benar, serta mengukur dampak penggunaan teknologi tersebut terhadap tingkat kepatuhan dan keberlanjutan praktik pemilahan. Selanjutnya, diperlukan penelitian longitudinal yang meneliti dampak jangka panjang perbaikan infrastruktur tempat pembuangan sampah, termasuk penambahan dan penataan ulang fasilitas, terhadap kualitas lingkungan pasar dan kesehatan masyarakat sekitar, guna memberikan bukti empiris bagi kebijakan pengelolaan sampah pasar yang lebih holistik.

  1. #pengelolaan sampah perkotaan#pengelolaan sampah perkotaan
File size168.62 KB
Pages4
DMCAReportReport

ads-block-test