ESDMESDM
Indonesian Journal on GeoscienceIndonesian Journal on GeoscienceTiga sampel gas seep yang dikumpulkan dari Area Boto, Bancak, Semarang, Jawa Tengah diteliti untuk menentukan karakteristik kimianya menggunakan metode GC dan GC-IRMS. Sampel-sampel tersebut terdiri dari 53-85% metana secara dominan. Namun, sampel gas seep Situs 3 memiliki senyawa N2 tertinggi dan kadar yang lebih rendah dibandingkan dengan sampel Situs 2 dan Situs 1 masing-masing. Dua seep gas hidrokarbon (Situs 1, 2, dan Situs 3) yang ditandai oleh δ13C metana -35,61‰ dan -27,97‰, serta nilai δD metana -112‰ dan -109‰ secara masing-masing berbeda secara isotopik dari semua yang lain, menunjukkan bahwa mereka berasal dari tingkat kematangan yang berbeda. Sampel gas Situs 3 disarankan lebih matang daripada yang lain.
Gas alam di Area Boto terdiri dari metana yang mendominasi sebesar 53-85% dan lebih dari 99% setelah normalisasi hidrokarbon.Sampel gas seep yang didominasi oleh gas termogenik masing-masing berbeda secara isotopik dan komposisi dari semua yang lain.Pengecualian untuk sampel Situs 2, gas cenderung menunjukkan berasal dari batuan sumber materi organik campuran.Sampel Situs 2 belum dapat ditentukan sumber batuannya karena kurangnya bukti dalam studi ini.Diperlukan penelitian lanjutan, khususnya dalam hal studi isotop gas untuk mengungkap potensi gas di wilayah tersebut.
Penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk menganalisis isotop etana dan propana guna menentukan tingkat kematangan gas secara lebih akurat. Selain itu, perlu dilakukan studi lebih mendalam tentang sumber nitrogen (N2) dalam gas seep yang memiliki kadar tinggi. Terakhir, penelitian tentang interaksi antara sumber materi organik campuran dan proses pembentukan gas termogenik di daerah ini dapat memberikan wawasan baru mengenai sistem minyak dan gas di Jawa Tengah.
| File size | 6.67 MB |
| Pages | 10 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
UMBUMB Kegagalan lereng batu tetap menjadi masalah signifikan di wilayah Malaysia dengan formasi geologi yang beragam. Kajian ini menelaah tantangan yang ditimbulkanKegagalan lereng batu tetap menjadi masalah signifikan di wilayah Malaysia dengan formasi geologi yang beragam. Kajian ini menelaah tantangan yang ditimbulkan
ESDMESDM Deformasi Pliosen hingga Pleistosen menghasilkan Monoklin Sentral Bird Head dengan lipatan F2 yang berarah barat‑laut, menunjukkan variasi tren strukturalDeformasi Pliosen hingga Pleistosen menghasilkan Monoklin Sentral Bird Head dengan lipatan F2 yang berarah barat‑laut, menunjukkan variasi tren struktural
ESDMESDM Munculnya perubahan dibagi menjadi lima periode berkisar dari perubahan arah meander ke selatan hingga sedimentasi dan pengendalian erosi dengan pembangunanMunculnya perubahan dibagi menjadi lima periode berkisar dari perubahan arah meander ke selatan hingga sedimentasi dan pengendalian erosi dengan pembangunan
UNILAUNILA 116,5 ha, sehingga lahan terbuka pada tahun 2011 menjadi sebesar 4. Hutan lahan kering sekunder mengalami penurunan sebesar 389,9 ha, pertanian lahan kering116,5 ha, sehingga lahan terbuka pada tahun 2011 menjadi sebesar 4. Hutan lahan kering sekunder mengalami penurunan sebesar 389,9 ha, pertanian lahan kering
Useful /
UNILAUNILA Berdasarkan analisis ragam didapatkan hasil bahwa perlakuan perendaman air dengan berbagai suhu awal yang berbeda-beda memberikan pengaruh yang nyata padaBerdasarkan analisis ragam didapatkan hasil bahwa perlakuan perendaman air dengan berbagai suhu awal yang berbeda-beda memberikan pengaruh yang nyata pada
UNILAUNILA Tumbuhan beluntas mempunyai kerapatan tertinggi yaitu senilai 12.708,33 individu/ha. Hutan mangrove Desa Margasari Dusun 12 Translok mempunyai keanekaragamanTumbuhan beluntas mempunyai kerapatan tertinggi yaitu senilai 12.708,33 individu/ha. Hutan mangrove Desa Margasari Dusun 12 Translok mempunyai keanekaragaman
UNILAUNILA 454,02 ha sedangkan pada tahun 2002-2010 penutupan lahan hutan mengalami perubahan terbesar menjadi hutan lahan basah sebesar 2. Penutupan lahan pada zona454,02 ha sedangkan pada tahun 2002-2010 penutupan lahan hutan mengalami perubahan terbesar menjadi hutan lahan basah sebesar 2. Penutupan lahan pada zona
IUSIUS Faktor yang menjadi kendala adalah kurangnya kesadaran hukum masyarakat mengenai status kepemilikan tanah dan manfaat dari sertipikat tanah, kurangnyaFaktor yang menjadi kendala adalah kurangnya kesadaran hukum masyarakat mengenai status kepemilikan tanah dan manfaat dari sertipikat tanah, kurangnya