METROMETRO

Akademika : Jurnal Pemikiran IslamAkademika : Jurnal Pemikiran Islam

Artikel ini menganalisis proses indoktrinasi dan pencucian otak dalam kasus terorisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologis untuk mengungkap kasus pemboman bunuh diri di Surabaya yang terjadi pada Mei 2018. Dengan menggunakan studi kasus, penelitian ini berusaha memahami secara mendalam fenomena psikologis yang mendorong teroris untuk mengajak keluarganya sebagai pembom bunuh diri. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses indoktrinasi dilakukan dengan memberikan video tentang jihad. Proses indoktrinasi ini merupakan tahap penting dalam pembudayaan ideologi radikal melalui praradikalisasi, identifikasi diri, dan jihadisasi. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa ada beberapa tahap pencucian otak bagi pembom bunuh diri, yaitu proses perekrutan, tahap indoktrinasi, dan isolasi untuk melakukan serangan pemboman bunuh diri.

Alasan yang digunakan oleh teroris adalah kebahagiaan abadi di surga Allah.Salah satu cara untuk menemukan kebahagiaan sejati adalah dengan melakukan jihad melalui pemboman bunuh diri untuk mempercepat masuk ke surga.Bagi teroris, kematian melalui pemboman bunuh diri adalah bagian dari jihad untuk mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan di surga.Dalam kasus terorisme di Surabaya, pemboman gereja adalah bentuk jihad dalam mempertahankan agama.Gereja adalah simbol kafir yang harus dihancurkan dalam kehidupan ini.Gerakan jihad ini menunjukkan bahwa kelompok teroris radikal memiliki pandangan eksklusif yang tertanam dalam jiwa mereka untuk melakukan pemboman bunuh diri.

Untuk penelitian lanjutan, dapat dilakukan studi lebih mendalam tentang proses indoktrinasi dan pencucian otak dalam kasus terorisme, khususnya dalam konteks keluarga. Penelitian ini dapat fokus pada faktor-faktor yang mendorong keluarga untuk terlibat dalam terorisme, seperti pengaruh ideologi, peran media sosial, dan dinamika keluarga. Selain itu, penelitian juga dapat mengeksplorasi strategi pencegahan dan intervensi untuk mencegah radikalisasi dan pencucian otak dalam keluarga. Dengan memahami proses ini, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk melawan terorisme dan melindungi masyarakat dari ancaman radikalisasi.

  1. #suicide bombing surabaya#suicide bombing surabaya
File size316.04 KB
Pages24
DMCAReportReport

ads-block-test