STTSIMPSONSTTSIMPSON
Evangelikal: Jurnal Teologi InjiliEvangelikal: Jurnal Teologi InjiliLex orandi, lex credendi, lex vivendi adalah konsep-konsep Kristen yang konvensional, namun tetap relevan untuk memecahkan masalah masyarakat modern. Ditekankan interkoneksi penyembahan (lex orandi), teologi (lex credendi), kehidupan (lex vivendi) dalam ranah Kristen. Meskipun demikian, misi Allah sebagai peran umat Kristen tidak ditonjolkan dalam hubungan mereka. Komitmen Cape Town sangat menekankan bahwa umat Kristen melaksanakan misi Allah dengan cara holistik di bidang Injil, dunia, gereja. Dalam penelitian ini, konsep lex orandi, lex credendi, lex vivendi akan dijelaskan tentang hubungan dan interaksi. Kemudian Komitmen Cape Town akan dianalisis secara rinci sehubungan dengan lex orandi, lex credendi, lex vivendi. Peneliti menggunakan metode tinjauan pustaka dengan jawaban atas satu pertanyaan, yaitu apa peran sejati umat Kristen di dunia? Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ketika umat Kristen berdiri di hadapan Allah secara holistik dalam konsep lex orandi, lex credendi, dan lex vivendi, umat Kristen dapat hidup dengan melaksanakan misi Allah di gereja, dengan Injil, dan ke dunia.
Penelitian ini bertujuan untuk mendemonstrasikan hubungan antara ide-ide lex orandi, lex credendi, lex vivendi, dan Komitmen Cape Town dan memberikan solusi khusus kepada Gereja dan umat Kristen untuk berbagai masalah masyarakat modern.Dalam hal ini, penting untuk diingat bahwa umat Kristen dimahukan untuk beribadah dalam kebenaran dan kepercayaan, sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang saleh dan berdampak bagi dunia.Dengan demikian, umat Kristen dapat mengusahakan solusi atas berbagai permasalahan dunia dan membantu banyak orang untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Berdasarkan penelitian ini, terdapat beberapa arah studi lanjutan yang menarik untuk dieksplorasi. Pertama, penelitian lebih lanjut dapat mengkaji secara mendalam bagaimana berbagai denominasi gereja menginterpretasikan dan menerapkan konsep lex orandi, lex credendi, lex vivendi dalam praktik kehidupan sehari-hari. Kedua, penelitian kualitatif dapat dilakukan untuk memahami secara lebih mendalam bagaimana Komitmen Cape Town mempengaruhi pola pikir dan tindakan para pemimpin gereja dalam menghadapi tantangan-tantangan sosial dan spiritual. Ketiga, penelitian dapat berfokus pada pengembangan model teologis yang mengintegrasikan konsep lex orandi, lex credendi, lex vivendi dengan praktik-praktik keadilan sosial dan pelayanan di masyarakat, sehingga Gereja dapat menjadi agen perubahan yang lebih efektif dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dunia. Dengan demikian, diharapkan Gereja dapat lebih relevan dan signifikan dalam memberikan kontribusi positif bagi kemajuan masyarakat.
- Augustine’s Theological Method And Contribution To The Christian Theology | International Journal... doi.org/10.47043/ijipth.v1i1.2AugustineAos Theological Method And Contribution To The Christian Theology International Journal doi 10 47043 ijipth v1i1 2
- Rethinking the reciprocity between lex credendi, lex orandi and lex vivendi: As we believe, so we worship.... hts.org.za/index.php/HTS/article/view/5878Rethinking the reciprocity between lex credendi lex orandi and lex vivendi As we believe so we worship hts za index php HTS article view 5878
- Evangelikal: Jurnal Teologi Injili. church contextual mission poverty problems evangelikal jurnal teologi... journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI/article/view/376Evangelikal Jurnal Teologi Injili church contextual mission poverty problems evangelikal jurnal teologi journal sttsimpson ac index php EJTI article view 376
| File size | 302.4 KB |
| Pages | 9 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
STTSIMPSONSTTSIMPSON Meski kontribusinya signifikan, pengikutnya akhirnya bergabung dengan gereja Indische Kerk karena kurangnya penekanan pada sakramen baptis dan komuni.Meski kontribusinya signifikan, pengikutnya akhirnya bergabung dengan gereja Indische Kerk karena kurangnya penekanan pada sakramen baptis dan komuni.
STTSIMPSONSTTSIMPSON Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan ajaran Paulus dalam 1 Korintus 9:1-23 dari sudut pandang misiologis. Artikel ini bertujuan untuk menggambarkanArtikel ini bertujuan untuk menjelaskan ajaran Paulus dalam 1 Korintus 9:1-23 dari sudut pandang misiologis. Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan
STTSIMPSONSTTSIMPSON Feng shui dikategorikan sebagai pseudosains yang bertentangan dengan ajaran Kristen. Penelitian menegaskan bahwa sumber kehidupan dan kemakmuran adalahFeng shui dikategorikan sebagai pseudosains yang bertentangan dengan ajaran Kristen. Penelitian menegaskan bahwa sumber kehidupan dan kemakmuran adalah
UINUIN Pembacaan ulang terhadap sumber hukum fikih murtad menunjukkan bahwa kemurtadan bukanlah kejahatan pidana, melainkan pelanggaran teologis yang sanksinyaPembacaan ulang terhadap sumber hukum fikih murtad menunjukkan bahwa kemurtadan bukanlah kejahatan pidana, melainkan pelanggaran teologis yang sanksinya
Useful /
POLIMEDIAPOLIMEDIA Manajemen risiko penting dilakukan untuk meminimalisir risiko kecelakaan di tempat kerja/usaha bagi pengunjung, pengelola, bahkan lingkungan. Tujuan dariManajemen risiko penting dilakukan untuk meminimalisir risiko kecelakaan di tempat kerja/usaha bagi pengunjung, pengelola, bahkan lingkungan. Tujuan dari
NINETYJOURNALNINETYJOURNAL Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil klasifikasi terbaik untuk mendeteksi penyakit kanker payudara dengan membandingkan kedua algoritma tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil klasifikasi terbaik untuk mendeteksi penyakit kanker payudara dengan membandingkan kedua algoritma tersebut.
JIMF BIJIMF BI Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fasilitas, harapan kinerja, kepercayaan terhadap lembaga zakat, pengaruh sosial, dan literasi zakat mempengaruhiHasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fasilitas, harapan kinerja, kepercayaan terhadap lembaga zakat, pengaruh sosial, dan literasi zakat mempengaruhi
UINUIN Hal ini diawali dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendorong krisis legitimasi. Dengan perspektifHal ini diawali dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendorong krisis legitimasi. Dengan perspektif