POLIMEDIAPOLIMEDIA

Jurnal Pengabdian Kepada MasyarakatJurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan komponen vital dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Hal ini menjadi sangat penting khususnya di sektor informal seperti bengkel motor, di mana risiko kecelakaan kerja cukup tinggi akibat penggunaan alat berat, paparan bahan kimia berbahaya, serta kurangnya penerapan prosedur kerja yang aman. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Bengkel Motor milik Bapak Sukirno yang berlokasi di Desa Pawidean, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran pekerja serta pemilik bengkel mengenai pentingnya penerapan prinsip-prinsip K3 dalam aktivitas kerja sehari-hari. Kegiatan dilakukan melalui tahapan observasi awal, penyampaian materi K3, diskusi partisipatif, simulasi penggunaan alat pelindung diri (APD), serta penyebaran media edukatif berupa leaflet dan poster. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pekerja terhadap potensi bahaya kerja, pentingnya penggunaan APD, serta perlunya prosedur keselamatan sederhana yang dapat diterapkan secara konsisten. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membentuk budaya kerja yang lebih aman dan berkelanjutan di bengkel-bengkel kecil, serta memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan potensi kecelakaan kerja di sektor informal.

Kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bengkel Alfian Motor telah berhasil dilaksanakan dengan baik.Terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terhadap prinsip dasar K3, identifikasi bahaya kerja, dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dengan kenaikan skor rata-rata sebesar 35%.Peserta juga menunjukkan perubahan perilaku positif, seperti mulai menggunakan APD secara rutin dan menata area kerja agar lebih aman dan teratur.

Pertama, perlu dilakukan penelitian tentang efektivitas pelatihan berulang dalam mempertahankan kebiasaan kerja aman di bengkel skala kecil, dengan membandingkan kelompok yang menerima pelatihan satu kali dan kelompok yang mendapatkan pelatihan berkala selama beberapa bulan. Kedua, perlu dikaji bagaimana media edukasi visual seperti poster dan video tutorial yang disesuaikan dengan konteks lokal dapat memengaruhi pemahaman dan praktik K3 oleh pekerja yang memiliki latar belakang pendidikan terbatas. Ketiga, penting untuk mengeksplorasi model kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan asosiasi bengkel dalam menyusun program pelatihan K3 berkelanjutan yang dapat direplikasi di banyak bengkel informal, serta menilai dampaknya terhadap produktivitas dan tingkat kecelakaan kerja secara luas.

File size665.93 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test