RESCOLLACOMMRESCOLLACOMM

International Journal of Quantitative Research and ModelingInternational Journal of Quantitative Research and Modeling

Perhitungan kewajiban pensiun dalam skema defined benefit sangat dipengaruhi oleh metode aktuaria dan asumsi ekonomi yang digunakan, terutama proyeksi pertumbuhan gaji. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak asumsi kenaikan gaji terhadap kewajiban pensiun menggunakan dua metode aktuaria yang umum diterapkan, yaitu Projected Unit Credit (PUC) dan Traditional Unit Credit (TUC). Simulasi dilakukan dengan menggunakan data dummy pada tiga kelompok gaji dengan berbagai asumsi pertumbuhan gaji tahunan, sehingga memungkinkan analisis komparatif terhadap kewajiban pensiun yang dihasilkan oleh kedua metode tersebut. Hasil menunjukkan bahwa metode PUC secara konsisten menghasilkan kewajiban pensiun yang jauh lebih tinggi dibandingkan metode TUC, dan perbedaan ini semakin besar seiring dengan meningkatnya tingkat pertumbuhan gaji yang diasumsasikan. Hal ini menunjukkan bahwa metode PUC lebih sensitif terhadap proyeksi gaji masa depan, yang dapat memberikan estimasi kewajiban yang lebih realistis namun juga memberikan beban finansial yang lebih berat bagi perusahaan. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pengambil keputusan dalam memilih metode aktuaria yang tepat untuk valuasi kewajiban pensiun berdasarkan strategi finansial serta toleransi risiko perusahaan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa asumsi proyeksi kenaikan gaji memiliki dampak signifikan terhadap nilai kewajiban pensiun, terutama dalam metode Projected Unit Credit (PUC).Melalui simulasi tiga kelompok gaji berbeda, ditemukan bahwa metode PUC menghasilkan nilai kewajiban yang jauh lebih tinggi dibandingkan metode Traditional Unit Credit (TUC).Peningkatan persentase kewajiban pensiun dengan metode PUC berkisar antara 144% hingga 282% dibandingkan TUC, tergantung pada tingkat kenaikan gaji yang diasumsasikan.Hasil ini mengonfirmasi bahwa metode PUC jauh lebih sensitif terhadap asumsi proyeksi gaji, memberikan estimasi yang lebih realistis namun dengan beban finansial yang lebih besar bagi perusahaan.

Mengingat metode PUC lebih sensitif terhadap proyeksi kenaikan gaji, penelitian lanjutan dapat diajukan untuk mengevaluasi bagaimana variasi usia pensiun atau tingkat bunga memengaruhi perbedaan kewajiban pensiun antara PUC dan TUC. Selain itu, karena keterbatasan penggunaan data simulasi, studi baru dapat dilakukan untuk membandingkan hasil kewajiban pensiun dari kedua metode dengan data riil dari perusahaan tertentu, sehingga memberikan gambaran praktis yang lebih akurat. Penelitian juga dapat dikembangkan untuk mengeksplorasi pengaruh fluktuasi ekonomi makro terhadap proyeksi gaji dan dampaknya pada valuasi kewajiban pensiun dalam jangka panjang, terutama dalam kondisi ketidakpastian ekonomi yang tinggi.

File size261.12 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test