UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) membutuhkan garam mineral untuk proses metabolisme tubuh yang dapat diperoleh dari vegetasi tumbuhan pakan. Kekurangan mineral pada tumbuhan pakan menyebabkan gajah mencari sumber alternatif lain seperti menjilat dan memakan tanah yang mengandung garam. Sedikitnya informasi mengenai perilaku menggaram dan kandungan garam mineral di tempat gajah menggaram menyebabkan penelitian ini penting dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perilaku menggaram gajah Sumatera dan mengetahui kandungan garam mineral tanah di tempat gajah menggaram. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2015 di Resort Pemerihan TNBBS. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif dan Microwafe Plasma–Atomic Emission Spectrometer (MP-AES) untuk analisis kandungan garam serta didukung wawancara key person dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan perilaku menggaram Yongki (0,08%) dari total perilaku harian. Sumber garam berasal dari tanah dan lumpur di pinggir sungai, tebing, hutan primer, hutan sekunder, dan padang rumput. Menggaram dilakukan dengan cara mengambil tanah dan lumpur secara langsung dengan belalai dan dimasukkan ke dalam mulut. Jumlah garam mineral yang terkandung pada sample tanah yaitu Ca (0,190%), Mg (0,013%), K (0,158%). Pada lumpur Ca (0.323%), Mg (0,405%), K (0,233%). Gajah sering menggunakan lumpur untuk menggaram karena kandungan mineralnya lebih tinggi dibanding tanah.

Perilaku menggaram gajah jantan (Yongki) di Resort Pemerihan TNBBS sebesar 0,08% dari total analisis waktu perilaku hariannya.Sumber garam yang digunakan yaitu akar dan kulit pohon serta tanah dan lumpur yang berasal dari pinggir sungai, tebing, hutan primer, hutan sekunder, dan padang rumput.Menggaram dilakukan dengan cara mengambil langsung dengan belalai lalu dimasukkan ke dalam mulut.Kandungan garam mineral pada tanah yaitu Ca (0,190%), Mg (0,013%), K (0,158%), sedangkan pada lumpur yaitu Ca (0,323%), Mg (0,405%), K (0,233%).Garam mineral lebih banyak terkandung pada lumpur.

Penelitian lanjutan dapat difokuskan pada evaluasi efek lingkungan terhadap ketersediaan garam mineral di saltlicks dan dampaknya pada populasi gajah Sumatera. Selain itu, studi lebih mendalam mengenai perbedaan kandungan mineral antara lumpur dan tanah di lokasi lain dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang preferensi gajah terhadap sumber garam. Terakhir, penelitian tentang pengaruh perilaku menggaram terhadap kesehatan dan reproduksi gajah Sumatera dapat memberikan wawasan penting untuk upaya konservasi satwa ini.

File size95.56 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test