UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Berdasarkan isu berkembang serta mengingat pentingnya peran hutan dalam menyerap karbon dari udara, maka perlu banyak penelitian yang bisa mendorong pengembangan lebih lanjut dari penyerapan karbon dalam biomassa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi karbon yang tersimpan di tegakan damar mata kucing (Shorea javanica). Penelitian dilaksanakan di Pekon Gunung Kemala Krui Kabupaten Lampung Barat, dari bulan Mei sampai Juni 2013. Metode yang digunakan adalah metode non-destruktif, yaitu cara sampling dengan melakukan pengukuran tanpa pemanenan. Estimasi potensi serapan karbon pada tegakan dengan diameter >30 cm menggunakan persamaan yang telah divalidasi. Pendugaan hubungan dan pengaruh biomassa dan karbon menggunakan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa total sebesar 249,72 ton/ha dan penyerapan karbon pada tegakan damar mata kucing sebesar 124,86 ton/ha. Berdasarkan hasil uji statistik, didapat persamaan linear regresi berganda pada potensi penyerapan karbon di Pekon Gunung Kemala, yaitu Y(biomassa) = -518,59 15,31(kerapatan) 9,02(diameter) (R²=0,97) dan Y(karbon)= -259,43 7,67(kerapatan) 4,51(diameter) (R²=0,97).

Tegakan damar mata kucing di Pekon Gunung Kemala Krui Kabupaten Lampung Barat memiliki potensi biomassa total sebesar 249,72 ton/ha dan potensi serapan karbon total sebesar 124,86 ton/ha.Korelasi antara biomassa dengan kerapatan dan diameter diperoleh persamaan Y = -518,59 15,31 (X1) 9,02 (X2) dengan R² = 0,97.Korelasi antara serapan karbon dengan kerapatan dan diameter diperoleh persamaan Y = -259,43 7,67 (X1) 4,51 (X2) dengan R² = 0,97.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi bagaimana variasi usia pohon damar mata kucing memengaruhi peningkatan biomassa dan serapan karbon dari waktu ke waktu, misalnya dengan memantau pertumbuhan tahunan di lokasi yang sama untuk memahami dinamika penyimpanan karbon jangka panjang. Selain itu, studi selanjutnya bisa membandingkan potensi serapan karbon tegakan damar mata kucing dengan spesies hutan lain di wilayah Lampung Barat, sehingga dapat mengidentifikasi kombinasi vegetasi terbaik untuk mengurangi emisi karbon secara optimal. Terakhir, penelitian yang mengintegrasikan faktor lingkungan seperti curah hujan dan kesuburan tanah terhadap hubungan kerapatan, diameter, dan biomassa akan melengkapi pemahaman tentang adaptasi tegakan damar terhadap perubahan iklim, membantu pengembangan strategi konservasi hutan yang lebih efektif.

  1. #damar mata kucing#damar mata kucing
  2. #emisi karbon#emisi karbon
File size75.29 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test