UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Kebutuhan kayu merbau saat ini semakin meningkat, sedangkan keberadaannya di alam semakin berkurang. Oleh karena itu, upaya dalam pelestarian merbau darat perlu dilakukan. Ukuran benih berkorelasi dengan vigor benih, di mana benih yang relatif berat cenderung mempunyai vigor yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran berat benih terhadap perkecambahan dan untuk mengetahui ukuran berat benih yang memiliki respon terbaik terhadap persentase kecambah, rata-rata hari berkecambah, nilai kecambah, dan daya kecambah pada benih pohon merbau darat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran berat benih berpengaruh positif terhadap keberhasilan perkecambahan. Benih berbobot berat (>3,49 gram) memberikan respon perkecambahan yang lebih baik untuk persentase kecambah 80,250% dan nilai kecambah 1,595%/hari dibandingkan dengan benih berbobot sedang (2,36-3,49 gram) dan berbobot ringan (<2,36 gram).

Ukuran berat benih berpengaruh positif terhadap keberhasilan perkecambahan pada benih merbau darat.Benih dengan bobot berat (>3,49 gram) memiliki respon perkecambahan yang lebih baik pada parameter persentase kecambah 80,250% dan nilai kecambah 1,595%/hari dibandingkan dengan benih berbobot sedang (2,36-3,49 gram) dan ringan (<2,36 gram).

Penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk menguji pengaruh ukuran berat benih terhadap pertumbuhan bibit merbau darat dalam kondisi lapangan yang berbeda, seperti tingkat kelembaban dan intensitas cahaya. Selain itu, perlu diteliti lebih lanjut mengenai komposisi cadangan makanan dalam benih berbobot berat dan hubungannya dengan vigor benih. Penelitian juga dapat dikembangkan dengan mengeksplorasi metode skarifikasi alternatif yang lebih efektif untuk meningkatkan perkecambahan benih merbau darat.

File size213.04 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test