UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Kerusakan hutan mangrove sebagai sabuk hijau di pesisir timur Lampung sudah sangat memprihatinkan. Partisipasi kelompok masyarakat Desa Margasari terdiri dari kelompok Margajaya Utama, Margajaya Satu, Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), Pengolah Terasi, Gabungan Kelompok Tani, Nelayan dan Pengolah Ikan berpengaruh dalam pelestarian hutan mangrove. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat partisipasi anggota kelompok masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove dan tipe kelembagaan partisipatif. Penelitian dilaksanakan bulan April 2014 di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pemberian skor pada setiap kategori jawaban dan deskriptif kualitatif untuk memaparkan tipe kelembagaan partisipatif yang merupakan partisipasi dari seluruh anggota lembaga atau organisasi untuk kemajuan lembaga tersebut (IIRR, 1998). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe kelembagaan partisipatif di lokasi penelitian adalah partisipasi pasif yaitu gabungan kelompok tani, kelompok pengolah ikan, kelompok pengolah terasi dan kelompok nelayan, partisipasi konsultatif yaitu kelompok Pendidikan Lingkungan Hidup, dan partisipasi mobilisasi swakarsa pada kelompok margajaya. Tingkat partisipasi kelompok masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove pada kategori tinggi adalah (73,68%) yang didukung oleh kelompok PLH dan kelompok margajaya, kategori sedang (19,74%) terdiri dari gabungan kelompok tani, pengolah ikan, dan nelayan, kategori rendah (6,58%) yang termasuk di dalamnya adalah gabungan kelompok tani dan kelompok pengolah terasi.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Tingkat partisipasi anggota kelompok masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove pada kategori tinggi adalah (73,68%) yang didukung oleh kelompok PLH dan kelompok margajaya, kategori sedang (19,74%) terdiri dari gabungan kelompok tani, pengolah ikan, dan nelayan, kategori rendah (6,58%) yang termasuk di dalamnya adalah gabungan kelompok tani dan kelompok pengolah terasi.Tipe kelembagaan partisipatif terdiri dari partisipasi pasif yaitu pada gabungan kelompok tani, kelompok pengolah ikan, kelompok pengolah terasi dan kelompok nelayan, partisipasi konsultatif yaitu pada kelompok PLH, dan partisipasi mobilisasi swakarsa pada kelompok margajaya.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji secara mendalam faktor-faktor yang memotivasi dan menghambat kelompok Margajaya dan PLH dalam mempertahankan partisipasi jangka panjang pada pelestarian hutan mangrove di Desa Margasari, termasuk pengaruh dinamika internal organisasi, keberlanjutan pendanaan, dan perubahan sikap masyarakat setelah proyek bantuan eksternal berakhir, misalnya melalui studi longitudinal yang memadukan wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan kunci dan observasi partisipatif di lapangan. Selain itu, sebuah penelitian dapat dirancang untuk mengevaluasi efektivitas berbagai model tata kelola kelembagaan partisipatif yang bertujuan mengurangi kecenderungan partisipasi pasif pada kelompok tani, pengolah ikan, dan pengolah terasi, dengan cara membandingkan skema insentif ekonomi, sistem pembagian tugas, dan mekanisme pengambilan keputusan bersama, sehingga dapat diidentifikasi praktik terbaik yang memfasilitasi keterlibatan aktif, transparansi, dan akuntabilitas di tingkat desa. Terakhir, studi komparatif multimetode dapat menelusuri hubungan antara tingkat pengetahuan tentang ekosistem mangrove, pola komunikasi antar kelompok masyarakat, serta keberlanjutan partisipasi dengan memadukan analisis survei kuantitatif, fokus grup, dan pemetaan jejaring sosial, sehingga diperoleh gambaran menyeluruh tentang faktor-faktor kunci yang dapat mendukung peningkatan peran aktif semua kelompok dalam upaya pelestarian mangrove di berbagai kondisi sosial dan lingkungan.

  1. #kelompok tani#kelompok tani
File size100.11 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test