UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Ekowisata merupakan suatu pemanfaatan ekosistem hutan mangrove secara lestari melalui kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Penerapan konsep ekowisata pada kawasan hutan mangrove di Pantai Sari Ringgung Desa Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran diharapkan dapat mengurangi kerusakan ekosistem mangrove dengan meningkatkan kepedulian masyarakat umum tentang keberadaan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana ekowisata hutan mangrove melalui eksplorasi potensi lanskap berupa unsur-unsur biofisik dan sosial masyarakat. Kegiatan perencanaan ekowisata tersebut terdiri dari inventarisasi potensi, analisis, sintesis, perencanaan konsep, dan perancangan desain tapak. Data hasil inventarisasi dikategorikan menjadi potensi dan kendala dianalisis secara logis untuk memperoleh hasil sintesis. Rencana pengembangan zonasi ruang dihasilkan pada tahap perencanaan sebagai dasar perancangan terhadap konsep ruang, jalur sirkulasi, dan tata hijau. Hutan mangrove di Pantai Sari Ringgung memiliki potensi ekowisata antara lain kondisi fisik dan visual, keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa mangrove, keramaian pengunjung, serta dukungan masyarakat yang baik. Perencanaan ekowisata dirancang melalui pembagian tata ruang ekowisata menjadi ruang penerimaan seluas 15 ha, ruang pelayanan seluas 2 ha, ruang penyangga seluas 68 ha, dan ruang ekowisata seluas 12 ha. Akses ekowisata dikembangkan 3 jalur sirkulasi yaitu: jalur paving blok untuk jalan setapak di jalur darat, jalur boardwalk untuk melintasi lahan basah, dan jalur kapal untuk melintasi perairan terbuka. Kelapa dan Cemara dipilih sebagai tanaman pengisi ruang serta berbagai jenis mangrove sebagai tanaman untuk rehabilitasi lahan basah.

Hutan mangrove di Pantai Sari Ringgung memiliki banyak potensi untuk dikembangkan sebagai ekowisata.Pantai Sari Ringgung memiliki potensi fisik antara lain lokasinya yang strategis dan dekat dengan pusat kota, kondisi visual tapak yang sangat bervariasi, dan terdapat area wisata pantai yang indah.Pantai Sari Ringgung merupakan habitat bagi 14 jenis spesies burung untuk diamati serta 15 jenis spesies mangrove dengan Rhizopora apiculata yang menjadi jenis yang paling dominan hingga membentuk struktur vegetasi yang rapat dan menarik sebagai potensi biologis.Kegiatan ekowisata juga didukung oleh minat dan partisipasi masyarakat lokal yang baik serta pengunjung yang mulai ramai.Perencanaan ekowisata di Pantai Sari Ringgung ditujukan untuk menarik perhatian dan kepedulian pengunjung terhadap hutan mangrove dengan mempertimbangkan fungsi wisata, fungsi konservasi, fungsi pendidikan, dan fungsi ekonomi.

Penelitian lanjutan dapat mengkaji lebih dalam tentang efektivitas pembagian zonasi ruang dalam mendukung fungsi konservasi dan wisata di hutan mangrove. Selain itu, penelitian dapat dilanjutkan dengan mengevaluasi dampak sosial dan ekonomi dari pengembangan ekowisata hutan mangrove terhadap masyarakat lokal. Studi lebih lanjut juga dapat dilakukan untuk mengembangkan model pengelolaan ekowisata berbasis teknologi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kawasan ekowisata.

File size280.98 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test