UNILAUNILA
Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva LestariPenelitian bertujuan untuk mengetahui vegetasi dominan dan besarnya serapan karbon dari sistem agroforestri. Penelitian dilaksanakan di Desa Pesawaran Indah Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April–Juni 2012. Untuk mengetahui vegetasi dominan digunakan metode Summed Dominance Ratio (SDR) dan Indeks Nilai Penting (INP) vegetasi serta untuk menghitung jumlah serapan karbon digunakan persamaan allometrik. Lahan agroforestri terletak pada setiap kategori fisiografi, untuk mempermudah dalam memperoleh data maka Desa Pesawaran Indah dibagi menjadi fisiografi bawah, tengah, atas dan hutan dusun. Vegetasi dominan pada fisografi bawah untuk fase pohon adalah Jati (Tectona grandis), untuk fase tiang, pancang dan semai adalah Kakao (Theobroma cacao). Vegetasi dominan fisiografi tengah untuk fase pohon adalah Alpukat (Persea americana), untuk fase tiang, pancang dan semai adalah Kakao (Theobroma cacao). Vegetasi dominan fisiografi atas untuk fase pohon adalah Waru gunung (Hibiscus macrophyllus), untuk fase tiang, pancang dan semai adalah Kakao (Theobroma cacao). Vegetasi dominan hutan dusun untuk fase pohon adalah Tabu (Crescentia pujeta), fase tiang adalah Cempaka (Michelia champaca), fase pancang adalah Bambu (Gigantochloa apus), dan fase semai adalah Karet (Hevea brasiliensis). Serapan karbon di atas permukaan tanah pada sistem penggunaan lahan agroforestri di Desa Pesawaran Indah fisiografi bawah yaitu 118,96 Mg/ha, fisiografi tengah yaitu 104,16 Mg/ha, fisiografi atas yaitu 89,01 Mg/ha dan pada hutan dusun yaitu 526,43 Mg/ha.
Jenis vegetasi dominan di Desa Pesawaran Indah pada fisiografi bawah adalah Jati (Tectona grandis) dengan nilai INP 95,33%, Kakao (Theobroma cacao) INP 129,89% dan Bayur (Pterospermum javanicum) INP 79,44%.Vegetasi dominan fisiografi tengah adalah Alpukat (Persea americana) dengan nilai INP 50,77%, Pisang (Musa spp) INP 69,24% dan Kakao (Theobroma cacao) INP 210%.Vegetasi dominan fisiografi atas adalah Waru gunung (Hibiscus macrophyllus) dengan nilai INP 79,50%, Kopi (Coffea arabica L) INP 71,41%, Julang-jaling (Archidendron microcarpum) INP 44,61%, dan Kakao (Theobroma cacao) INP 176,03%.Vegetasi dominan hutan dusun adalah Tabu (Crescentia pujeta) dengan nilai INP 86,03%, Medang (Litsea spp) INP 59,61% dan Cempaka (Michelia champaca) INP 50,95%.Lahan agroforestri fisiografi bawah berpotensi menyerap karbon 118,96 Mg/ha, lahan agroforestri fisiografi tengah 104,16 Mg/ha, lahan agroforestri fisiografi atas 89,01 Mg/ha dan hutan dusun 526,43 Mg/ha.Rata-rata serapan karbon pada sistem agroforestri di Desa Pesawaran Indah yaitu 209,64 Mg/ha termasuk kategori baik.
Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi pengaruh faktor lingkungan terhadap serapan karbon pada sistem agroforestri yang berbeda dalam kategori fisiografi. Selain itu, perlu dicari cara-cara baru untuk meningkatkan produktivitas vegetasi dominan seperti Jati dan Kakao, sehingga dapat meningkatkan serapan karbon dan mendukung perekonomian masyarakat sekitar. Penelitian tentang interaksi antara berbagai spesies tanaman dalam sistem agroforestri juga bisa menjadi fokus, termasuk bagaimana kombinasi spesies tertentu dapat meningkatkan efisiensi penyerapan karbon.
| File size | 422.96 KB |
| Pages | 10 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
UNILAUNILA Secara umum, tingkat keterlibatan masyarakat masih berada pada tahap informasi dan konsultasi, namun variasi kapasitas individu menghasilkan dampak nyataSecara umum, tingkat keterlibatan masyarakat masih berada pada tahap informasi dan konsultasi, namun variasi kapasitas individu menghasilkan dampak nyata
UNILAUNILA Jalur dan petak awal ditentukan secara acak kemudian jalur dan petak diambil secara sistematis. Petak pengamatan pohon dibuat berukuran 20 m x 20 m denganJalur dan petak awal ditentukan secara acak kemudian jalur dan petak diambil secara sistematis. Petak pengamatan pohon dibuat berukuran 20 m x 20 m dengan
UNILAUNILA Jarak pemencaran biji yang dilakukan siamang berkisar antara 0−385 meter. Perilaku defekasi siamang dimulai setelah bangun tidur, setelah aktivitas makan,Jarak pemencaran biji yang dilakukan siamang berkisar antara 0−385 meter. Perilaku defekasi siamang dimulai setelah bangun tidur, setelah aktivitas makan,
UNILAUNILA Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pohon penyusun Hutan Kota Patriot Bina Bangsa, meliputi jenis, kerapatan, luas tutupan tajuk danTujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pohon penyusun Hutan Kota Patriot Bina Bangsa, meliputi jenis, kerapatan, luas tutupan tajuk dan
Useful /
ITBITB Hubungan antara probabilitas kegagalan dan faktor keamanan menunjukkan bahwa variasi fungsi distribusi memengaruhi nilai faktor keamanan dan semakin rendahHubungan antara probabilitas kegagalan dan faktor keamanan menunjukkan bahwa variasi fungsi distribusi memengaruhi nilai faktor keamanan dan semakin rendah
UNILAUNILA Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keanekaragaman masih tergolong sedang pada ketiga tipe habitat, dengan keanekaragaman tertinggi dijumpai padaHasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keanekaragaman masih tergolong sedang pada ketiga tipe habitat, dengan keanekaragaman tertinggi dijumpai pada
UNILAUNILA Hal ini dipengaruhi oleh usia rata-rata pemanfaatan kawasan hutan pada pola ini yang telah mencapai 4,2 tahun dan sudah produktif. Pada pola agroforestriHal ini dipengaruhi oleh usia rata-rata pemanfaatan kawasan hutan pada pola ini yang telah mencapai 4,2 tahun dan sudah produktif. Pada pola agroforestri
UNILAUNILA 1) merupakan media semai terbaik dibandingkan dengan PMK dan PMK sekam padi (1. 1) untuk pertumbuhan semai jabon berumur empat bulan di persemaian. Pupuk1) merupakan media semai terbaik dibandingkan dengan PMK dan PMK sekam padi (1. 1) untuk pertumbuhan semai jabon berumur empat bulan di persemaian. Pupuk