UAJMUAJM

JManagERJManagER

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia, di mana kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto mencapai 61,07% atau 8.573,89 triliun rupiah, serta mengumpulkan 60,42% dari total investasi di Indonesia. UMKM juga mampu menyerap hingga 97% dari total angkatan kerja yang ada. Namun, jumlah UMKM di Kota Makassar masih tergolong rendah dibandingkan beberapa daerah lain di Sulawesi Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Makassar belum sepenuhnya memperoleh atau menemukan dorongan dalam menjalankan UMKM, meskipun UMKM itu sendiri memiliki banyak manfaat tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi negara tetapi juga bagi pemilik usaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong masyarakat di Kota Makassar untuk menjadi pemilik usaha UMKM, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mendorong atau memotivasi seseorang untuk membentuk atau memasuki usaha UMKM di Kota Makassar. Penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor yang mendorong masyarakat di Kota Makassar untuk menjadi pemilik usaha UMKM meliputi gairah atau keinginan berbisnis, keluarga, kemandirian yang diperoleh dalam menjalankan usaha, pendapatan, dan pengembangan diri yang didapatkan saat menjalankan usaha seperti pengetahuan baru atau pengembangan bakat.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor utama mendorong masyarakat di Kota Makassar untuk menjadi pemilik usaha UMKM.Faktor-faktor tersebut meliputi gairah berbisnis, dukungan keluarga, keinginan akan kemandirian, potensi pendapatan, serta peluang pengembangan diri yang diperoleh dari berbisnis.Pemahaman terhadap pendorong-pendorong ini penting untuk merumuskan strategi yang efektif dalam meningkatkan partisipasi dan pengembangan UMKM di wilayah tersebut.

Berdasarkan temuan penelitian ini, saran untuk penelitian lanjutan dapat lebih diperluas untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan manfaat praktis. Pertama, sangat disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan metode kuantitatif. Penelitian ini dapat menggunakan survei berskala besar kepada lebih banyak calon atau pemilik UMKM di Kota Makassar untuk menguji seberapa kuat dan signifikan pengaruh faktor-faktor seperti gairah berbisnis, dukungan keluarga, keinginan akan kemandirian, potensi pendapatan, dan peluang pengembangan diri yang telah diidentifikasi secara kualitatif. Pendekatan kuantitatif ini penting untuk memverifikasi temuan awal dan menggeneralisasi hasilnya ke populasi yang lebih luas, sehingga kita bisa lebih yakin tentang faktor-faktor pendorong utama tersebut. Kedua, mengingat data menunjukkan bahwa jumlah UMKM di Kota Makassar masih tergolong rendah dibandingkan daerah lain di Sulawesi Selatan, penelitian di masa depan bisa membandingkan faktor-faktor pendorong kewirausahaan di Makassar dengan kota-kota lain yang memiliki jumlah UMKM lebih tinggi. Studi perbandingan ini dapat mengungkap adanya perbedaan konteks sosial, ekonomi, atau bahkan kebijakan pemerintah daerah yang mungkin berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan UMKM. Ketiga, setelah faktor-faktor pendorong ini divalidasi dan dipahami lebih lanjut, penelitian dapat bergeser ke arah pengembangan dan evaluasi program intervensi. Misalnya, bagaimana program pelatihan yang spesifik tentang pengembangan bakat kewirausahaan atau program dukungan keluarga dapat dirancang dan diimplementasikan untuk secara efektif memotivasi lebih banyak masyarakat agar tertarik dan memulai usaha UMKM. Penelitian semacam ini akan membantu pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam menyusun strategi yang tepat guna untuk mendorong sektor UMKM di Makassar, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja secara berkelanjutan.

  1. #strategi pengembangan umkm#strategi pengembangan umkm
  2. #stroberi usaha mikro#stroberi usaha mikro
Read online
File size234.81 KB
Pages8
Short Linkhttps://juris.id/p-1k1
DMCAReport

Related /

ads-block-test