HUSADA KARYAJAYAHUSADA KARYAJAYA

JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYAJURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA

Angka positif Covid-19 pada anak-anak terbilang kecil namun anak dapat menjadi carrier jika terpapar oleh virus tersebut, dan membahayakan bagi populasi rentan. Salah satu pencegahan penularan Covid-19 dan penyakit menular lain adalah mencuci tangan dengan baik dan benar. Kesadaran akan pentingnya mencuci tangan dimulai dari pengetahuan serta praktik mencuci tangan itu sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian pra‑eksperimental dengan desain one group pre test and post test dengan tujuan untuk melihat perbedaan pengetahuan serta praktik mencuci tangan sebelum dan sesudah dilakukan edukasi kesehatan. Populasi penelitian ini sebanyak 20 orang anak di Panti Asuhan Aisyiyah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Non Probability sampling dengan teknik Purposive Sampling dimana teknik ini didasarkan pada pertimbangan tertentu yang peneliti buat. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi terhadap variabel pengetahuan dan praktik mencuci tangan (p=0.000). Penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi kesehatan tentang pencegahan penularan Covid-19 salah satunya adalah terkait mencuci tangan.

Penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi, rata-rata pengetahuan dan praktik mencuci tangan anak usia sekolah di Panti Asuhan Aisyiyah masing-masing sebesar 6,80 dan 4,93, sedangkan setelah edukasi kesehatan nilai rata-rata pengetahuan meningkat menjadi 9,67 dan praktik menjadi 8,87.Selain itu, terdapat perbedaan signifikan antara pengetahuan dan praktik sebelum dan sesudah intervensi (p = 0,000).Karakteristik responden terbagi hampir merata antara laki‑laki dan perempuan dengan rata‑rata usia 9 tahun.

Penelitian selanjutnya dapat menyelidiki efektivitas penggunaan aplikasi mobile interaktif yang memberikan panduan mencuci tangan secara gamifikasi untuk meningkatkan kepatuhan anak secara berkelanjutan; selanjutnya, studi longitudinal dapat mengevaluasi perubahan perilaku mencuci tangan selama periode enam bulan pasca‑edukasi untuk menilai keberlanjutan efek intervensi serta faktor-faktor yang mempengaruhi retensi pengetahuan; terakhir, perbandingan antara metode edukasi tradisional (video statis) dengan metode realitas virtual (VR) dapat dilakukan untuk menentukan pendekatan mana yang paling efektif dalam meningkatkan sikap dan praktik mencuci tangan pada anak usia sekolah, dengan memperhatikan aspek biaya, aksesibilitas, dan penerimaan budaya.

  1. #tangan anak usia#tangan anak usia
  2. #cuci tangan#cuci tangan
Read online
File size722.84 KB
Pages8
DMCAReport

Related /

ads-block-test