UNAIRUNAIR

Jurnal Ilmiah Perikanan dan KelautanJurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan

Barnacle (teritip) adalah simbion yang dalam jumlah besar akan membahayakan kepiting. Teritip tersebut berpengaruh pada pernapasan, aktivitas normal dan pertumbuhan kepiting. Prevalensi, intensitas rata-rata dan identifikasi pedunculate barnacle, Octolasmis spp. pada rajungan, Portunus pelagicus dari daerah pesisir Kuala Terengganu telah diteliti. Kekhasan lokasi dari berbagai spesies Octolasmis telah diperiksa. Kepiting telah diukur dan ditimbang. Kepiting dieuthanasi dengan cara dimasukkan kedalam es sampai tidak bergerak. Octolasmis diamati dari permukaan tubuh dan insang (branchial chamber). Octolasmis diamati pada tiap insang. Prevalensi dan intensitas rata-rata dihitung. Octolasmis diawetkan dalam alcohol 70 % dan mounting menggunakan Jeli gliserin untuk membuat slide permanen. Semua kepiting 13 ekor telah terinfestasi oleh empat spesies Octolasmis, yaitu 218 Octolasmis angulata, 191 Octolasmis warwickii, 16 Octolasmis tridens dan 218 Octolasmis lowei. Octolasmis angulate menunjukkan prevalensi paling tinggi (84,62%) dan prevalensi paling rendah adalah O. lowei (23,08%) dan O. warwickii(23,08%). Teritip menyerang insang, karapas, abdomen dan juga kaki jalan.Teritip paling sering ditemukan pada bagian insang 371 ekor (57,70%) dibandingkan pada bagian lain, 272 ekor (42,30%). Distribusi teritip pada penelitian ini menunjukkan bahwa bagian distal lebih rentan mengalami infestasi Octolasmis spp. Namun, teritip tidak menunjukkan kekhasan lokasi pada daerah insang bergantung pada arus air.

Sebagai kesimpulan, empat spesies *Octolasmis* yang berbeda (yaitu *O.lowei*) telah berhasil diidentifikasi dan dideskripsikan melalui perbandingan dengan penelitian sebelumnya.dalam penelitian ini tidak menunjukkan kekhasan lokasi perlekatan pada insang, meskipun studi sebelumnya menunjukkan demikian.kekhasan lokasi umumnya bergantung pada arus air dan kelimpahan spesies yang menempel lebih awal.Selain itu, lingkungan alami di sekitar inang juga turut memengaruhi tingkat infestasi.

Penelitian ini telah memberikan dasar yang kuat mengenai keberadaan dan distribusi teritip *Octolasmis* spp. pada rajungan *Portunus pelagicus*. Untuk memperdalam pemahaman, beberapa arah penelitian lanjutan dapat dieksplorasi. Pertama, sangat dianjurkan untuk melakukan investigasi kuantitatif mengenai faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi kekhasan lokasi perlekatan *Octolasmis* spp. pada inangnya. Ini dapat meliputi analisis mendalam terhadap kecepatan arus air, suhu, salinitas, dan komposisi sedimen di habitat kepiting, yang semuanya berpotensi memengaruhi keputusan larva teritip untuk menempel pada area tertentu dari tubuh rajungan. Pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana variabel-variabel ini berkorelasi dengan pola distribusi teritip akan memberikan wawasan penting. Kedua, mengingat potensi dampak negatif teritip terhadap kesehatan kepiting yang disebutkan dalam pengantar, studi lanjutan perlu berfokus pada evaluasi dampak fisiologis dan perilaku infestasi *Octolasmis* spp. pada *Portunus pelagicus*. Hal ini bisa meliputi pengukuran langsung perubahan pada laju respirasi, efisiensi makan, pertumbuhan, atau bahkan respons stres pada kepiting yang terinfestasi dibandingkan dengan yang tidak terinfestasi, untuk secara konkret menentukan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Ketiga, untuk mengembangkan strategi pencegahan atau mitigasi, penelitian dapat diarahkan untuk mengungkap siklus hidup *Octolasmis* spp. secara lebih rinci, khususnya pada tahap larva. Mengidentifikasi isyarat kimiawi atau fisik yang memandu larva teritip dalam memilih lokasi perlekatan pertama pada inang akan sangat berharga. Studi mengenai ekologi larva dan mekanisme perlekatan awal ini akan melengkapi pemahaman yang ada dan memungkinkan pengembangan metode pengendalian infestasi yang inovatif di masa depan. Ketiga saran ini bertujuan untuk mengisi celah pengetahuan yang ada dan memberikan kontribusi nyata terhadap pengelolaan populasi rajungan.

File size756.33 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test