HTPHTP

Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)

Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan tidak menular (PTM), yang keduanya memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. PTM seperti hipertensi dan diabetes melitus menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian yang perlu mendapatkan perhatian serius. Untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan, pemerintah menetapkan standar melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 6 Tahun 2024 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pelayanan penderita hipertensi dan diabetes melitus dalam upaya peningkatan capaian SPM di Puskesmas Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Penelitian menggunakan metode mixed method, yaitu menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44,6% penderita memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang penyakitnya, sementara 55,4% memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Puskesmas telah melaksanakan program PTM berdasarkan Permenkes No. 71 Tahun 2015 dan memiliki SOP tersendiri. Pelayanan oleh tenaga kesehatan cukup baik, namun masih terkendala jadwal kegiatan Posyandu terintegrasi yang sering berbenturan. Keterbatasan anggaran dari dinas kesehatan juga berdampak pada pembiayaan program. Selain itu, ketersediaan alat kesehatan seperti tensimeter masih terbatas. Pelaksanaan layanan Poyandu terintegrasi dengan kegiatan PTM dan kegiatan lainnya berdasarkan siklus hidup, namun tidak selalu berjalan optimal akibat keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana. Temuan ini menekankan perlunya penguatan dukungan terhadap pelayanan PTM untuk mencapai target SPM 100%.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan penderita Hipertensi dan DM di wilayah Puskesmas Alahan Panjang sebagian besar rendah.Puskesmas telah melaksanakan program PTM sesuai Permenkes, namun terkendala jadwal Posyandu dan keterbatasan anggaran.Fasilitas Posyandu terintegrasi masih kurang memadai, sehingga pelaksanaan program PTM belum optimal.

Penelitian selanjutnya dapat mendalami efektivitas berbagai strategi edukasi kesehatan yang disesuaikan dengan karakteristik masyarakat setempat, termasuk penggunaan media sosial atau platform digital lainnya. Studi lanjutan juga dapat fokus pada analisis biaya-efektivitas dari berbagai intervensi PTM di tingkat puskesmas, dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan masyarakat dan beban ekonomi. Selain itu, perlu diteliti lebih jauh mengenai peran serta keluarga dan komunitas dalam mendukung pengelolaan PTM, serta bagaimana membangun kemitraan yang kuat antara puskesmas, keluarga, dan tokoh masyarakat. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membuka jalan bagi pengembangan program PTM yang lebih komprehensif, terintegrasi, dan berkelanjutan, sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi kesehatan masyarakat.

  1. Analysis of Hypertension and Diabetes Mellitus Service Implementation to Improve Minimum Service Standards... jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/2303Analysis of Hypertension and Diabetes Mellitus Service Implementation to Improve Minimum Service Standards jurnal htp ac index php keskom article view 2303
File size547.56 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test