UNPUNP

TeknomekanikTeknomekanik

Industri minyak dan gas dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan melalui mitigasi dampak lingkungan negatif, seperti kegagalan peralatan. Berbagai kerusakan pipa telah terjadi akibat perluasan dramatis jaringan distribusi produk minyak dan gas, yang menjadi salah satu faktor utama kegagalan jaringan pipa gas lepas pantai. Secara umum, perencanaan inspeksi pipa lebih menantang dibandingkan jenis peralatan lain di industri, terutama karena kurangnya regulasi yang mengatur interval inspeksi dan metode perpipaan. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan keandalan sistem dengan melakukan penilaian risiko atas probabilitas dan konsekuensi kegagalan peralatan, mengurangi dampak risiko tersebut, serta mengembangkan rencana inspeksi yang lebih optimal. Studi ini memfokuskan pada Pipa API Class 5L 3 GL BO3-52520. Teknik inspeksi rutin berbasis risiko (RBI) diterapkan pada tahun 2016 sesuai standar API 581. Pendekatan semi-kuantitatif ini dibangun berdasarkan data operasional dan hasil inspeksi terverifikasi. Menurut hasil penilaian risiko, pipa tersebut memiliki tingkat risiko sedang dengan terjadinya kehilangan material di setiap segmen. Berdasarkan evaluasi RBI, interval inspeksi yang direkomendasikan untuk pipa gas adalah setiap empat tahun.

Analisis risiko berbasis inspeksi (RBI) pada sistem perpipaan 3 GL BO3-52520 menunjukkan Remaining Life 9 tahun dengan probabilitas kegagalan rendah (PoF = 2) dan konsekuensi kegagalan sedang-tinggi (CoF = 4).Pengaruh data operasional menyebabkan konsekuensi kegagalan serupa di setiap segmen, sementara efektivitas inspeksi dan mekanisme korosi pada zona percik memengaruhi probabilitas kegagalan.Rekomendasi meliputi peningkatan efektivitas inspeksi dan perkuatan pipa menggunakan metode wrapping serta penjadwalan ulang inspeksi rutin setiap empat tahun berdasarkan hasil RBI.

Saran penelitian lanjutan pertama dapat memfokuskan pada pengembangan dan validasi sistem pemantau kondisi pipa secara real time berbasis sensor cerdas, Internet of Things, dan algoritma pembelajaran mesin untuk mengestimasi laju korosi, memprediksi probabilitas kegagalan, serta merekomendasikan interval inspeksi dinamis berdasarkan data operasional yang terus diperbarui. Saran kedua adalah melakukan studi komparatif menyeluruh terhadap efektivitas beberapa teknik perkuatan pipa—termasuk metode wrapping dengan material komposit, pelapisan inovatif berbasis nano-coating, dan penggunaan material hibrida—pada kondisi lingkungan laut lepas dan zona percik (splash zone) dengan berbagai variasi suhu, tekanan, dan salinitas, guna menentukan solusi terbaik dalam memperpanjang usia pakai pipa. Saran ketiga meliputi perancangan dan pengujian model probabilistik holistik yang mengintegrasikan analisis RBI, sistem manajemen risiko internal, dan analisis cost-benefit jangka panjang untuk menghasilkan rekomendasi inspeksi dan perawatan yang dinamis, efisien secara biaya, dan mudah diimplementasikan pada jaringan pipa subsea dengan karakteristik tekanan, suhu, dan komposisi fluida yang beragam, serta melakukan studi validasi lapangan untuk memastikan akurasi penerapan model.

  1. The Risk Identification On 3" GL BO3-52520 Process Pipelines Using a Risk-Based Inspection Method... teknomekanik.ppj.unp.ac.id/index.php/teknomekanik/article/view/127The Risk Identification On 3 GL BO3 52520 Process Pipelines Using a Risk Based Inspection Method teknomekanik ppj unp ac index php teknomekanik article view 127
  2. Risk Analysis of Central Java Gas Transmission Pipeline by Risk-Based Inspection Method - IOPscience.... doi.org/10.1088/1757-899X/202/1/012094Risk Analysis of Central Java Gas Transmission Pipeline by Risk Based Inspection Method IOPscience doi 10 1088 1757 899X 202 1 012094
  3. 0. scitepress publication details doi.org/10.5220/00090061004300470 scitepress publication details doi 10 5220 0009006100430047
  1. #manajemen risiko ti#manajemen risiko ti
File size247.92 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test