LAPANLAPAN

Jurnal Teknologi DirgantaraJurnal Teknologi Dirgantara

Pengaruh kecepatan angin yang bekerja pada gedung tinggi sangat penting untuk dipahami berkaitan dengan desain dan analisis bangunan tinggi. Hal ini diperlukan agar bangunan yang dirancang dapat memenuhi kriteria aman. Pengaruh angin dalam hal ini dipengaruhi oleh profil kecepatan angin yang merupakan kurva lengkung yang terletak di batas lapisan. Dalam hal ini lapisan batas biasanya disebut dengan Atmospheric Boundary Layer (ABL). ABL adalah bagian dari atmosfer yang berimbas langsung terhadap permukaan bumi. Profil kecepatan aliran pada ABL dapat memiliki gradien landai atau curam tergantung pada karakteristik dari permukaan hulu. ABL dapat diketahui dan direkonstruksi melalui dua metode yaitu eksperimen dan simulasi numerik. Penelitian rekonstruksi ABL dalam makalah ini menggunakan metode eksperimen. Dalam eksperimen atau percobaan, rekonstruksi ABL biasanya dilakukan dengan try and error, perlu untuk mengetahui kecenderungan parameter ABL untuk membuatnya lebih mudah dan lebih efektif dalam membangun ABL.

Dalam simulasi Wind Tunnel ini dilakukan studi tentang pengaruh parameter kecepatan aliran freestream, tinggi elemen kekasaran, dan kerapatan elemen kekasaran terhadap nilai koefisien α yang merepresentasikan profil lapisan batas berdasarkan power law.Dari hasil eksperimen ini penulis mengambil konklusi sebagai berikut, Pertama, perubahan aliran freestream memberikan tidak pengaruh signifikan terhadap nilai α pada profil kecepatan lapisan batas.Kedua, penambahan ketinggian pada elemen kekasaran memberikan penambahan nilai koefisien α.Semakin tinggi elemen kekasaran pada simulasi wind tunnel, lapisan batas yang terjadi semakin menyerupai ABL daerah Urban.Begitupun sebaliknya, akan menyerupai ABL pada daerah Rural.Sama seperti ketinggian kekasaran, kerapatan elemen juga berbanding lurus dengan nilai koefisien α.Kecepatan freestream dan roughness tidak terlalu berpengaruh untuk tinggi spire yang konstan.

Penelitian lebih lanjut dapat difokuskan pada pengukuran intensitas turbulensi pada lapisan batas untuk mendapatkan data fluktuasi kecepatan yang lebih detail, yang kemudian dapat digunakan untuk memvalidasi hasil simulasi dan meningkatkan akurasi model. Selain itu, studi parametrik terhadap desain dan karakteristik turbulent generator atau spire juga perlu dilakukan untuk memahami pengaruhnya terhadap koefisien α dan profil kecepatan. Pengembangan wind tunnel khusus untuk simulasi ABL, yang dilengkapi dengan kemampuan pengaturan elemen kekasaran secara otomatis, akan memfasilitasi penelitian lebih lanjut dan memungkinkan eksplorasi parameter yang lebih luas. Hal ini juga akan memungkinkan simulasi yang lebih akurat dan representatif dari kondisi atmosfer yang berbeda-beda.

File size1.23 MB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test