LAPANLAPAN

Jurnal Teknologi DirgantaraJurnal Teknologi Dirgantara

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi propelan LAPAN berdasarkan formulasi propelan HLP. Penentuan komposisi propelan LAPAN didasarkan pada stoikiometri reaksi pembakaran HTPB dan pembakaran Al oleh AP. Berdasarkan stoikiometri ini diperoleh persentase AP adalah 68%, sehingga HTPB 31% dan Al 1%. Selanjutnya rasio AP kasar (200µm) terhadap AP Halus (70µm) ditentukan berdasarkan asumsi bahwa struktur yang terbentuk oleh sekumpulan butiran AP adalah Body Center Cubic (BCC). Berdasarkan asumsi BCC, jika radius AP kasar R, maka radius AP halus r=41,42%, atau jika AP kasar 200µ maka AP halus 83µm. Dalam satu satuan sel BCC, terdapat 2 butir AP kasar dan 3 butir AP halus sehingga rasio AP kasar-AP halus = 2/3. AP kasar yang sesuai dengan propelan HLP adalah ukuran 180-280µ (rata-rata ukuran r=165 µ, ruang kosong r=29.10-4µ). Karena tidak ditemukan supplier AP ukuran kurang dari 100µ, diduga AP halus propelan HLP adalah rekayasa dari AP ukuran besar, atau diperoleh melalui kerjsasama khusus. Komposisi propelan Lapan berdasarkan formulasi HLP, mengandung AP 68% (campuran AP Kasar dan AP halus), AP kasar 200µ (R) AP halus 83µ (r=41,42%) atau AP kasar 165µ, AP halus 29.10-4µ.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa komposisi dasar propelan berdasarkan reaksi stoikiometri pembakaran adalah AP 68%, HTPB 31%, dan Al 1%.Perhitungan struktur kristal BCC menunjukkan bahwa jika AP kasar berukuran 200µm, maka AP halus berukuran 83µm dengan rasio 2/3.Meskipun terdapat rentang kandungan AP dalam propelan HLP, total kandungan AP kasar dan AP halus harus mencapai 68%.

Penelitian lanjutan dapat difokuskan pada optimasi komposisi propelan dengan meningkatkan kandungan Al untuk meningkatkan kinerja propelan. Eksplorasi penggunaan bahan bakar alternatif selain Al juga perlu dilakukan untuk mencari bahan bakar yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, penelitian mengenai teknik coating AP halus untuk meningkatkan kualitas dan stabilitas propelan perlu dilakukan, mengingat kesulitan dalam memperoleh AP halus dengan ukuran yang seragam. Pengembangan metode karakterisasi yang lebih akurat untuk menentukan distribusi ukuran partikel AP, seperti Particle Size Analyzer (PSA), juga sangat penting untuk mendukung penelitian propelan di masa depan. Penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh variasi rasio AP kasar dan AP halus terhadap sifat-sifat propelan, seperti laju pembakaran dan tekanan pembakaran, perlu dilakukan untuk mendapatkan formulasi propelan yang optimal. Terakhir, studi mengenai pengaruh aditif dan stabilisator terhadap kinerja propelan juga dapat dilakukan untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan propelan.

File size811.06 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test