ECOJOINECOJOIN
Jurnal AkuntansiJurnal AkuntansiKegiatan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) merupakan perintah undang-undang yang harus dilakukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis rekomendasi dan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur, mengukur efektivitas tindak lanjut, dan menyusun prioritas strategi untuk peningkatan efektivitas tindak lanjut tersebut. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif, analisis efektivitas, dan analisis hierarki. Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK pada Entitas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota periode tahun 2008 – 2012 ada 5.058 kasus di Kalimantan Barat, 6.152 kasus di Kalimantan Tengah, dan 4.219 kasus di Kalimantan Timur. Tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK dengan efektivitas tinggi untuk Provinsi Kalimatan Barat terjadi di Kabupaten Sambas (EoC = 0,80 dan EoV = 0,86), Kabupaten Landak (EoC = 0,78 dan EoV = 0,65), untuk Provinsi Kalimantan Tengah terjadi di Kabupaten Kobar (EoC = 0,85 dan EoV = 0,97) dan Kabupaten Lamandau (EoC = 0,78 dan EoV = 0,75), dan untuk Provinsi Kalimantan Timur terjadi di Kota Balikpapan (EoC = 0,72 dan EoV = 0,80) dan Kabupaten Bulungan (EoC = 0,64 dan 0,73). Provinsi Kalimantan Tengah paling tinggi efektivitas tindak lanjutnya dibandingkan dua provinsi lainnya, yaitu dengan nilai EoC sekitar 0,62 dan EoV sekitar 0,35. Strategi prioritas untuk meningkatkan efektivitas tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK adalah meningkatkan kapasitas SDM (KP = 0,318) dan koordinasi yang baik dalam proses tindak lanjut (KP = 0,289).
Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK pada entitas pemerintah provinsi/kabupaten/kota periode 2008–2012 mencakup 5.152 kasus di Kalimantan Tengah, dan 4.219 kasus di Kalimantan Timur, dengan tindak lanjut yang dilakukan masing-masing sebanyak 3.Efektivitas tindak lanjut tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah dengan nilai EoC sekitar 0,62 dan EoV sekitar 0,35, diikuti oleh beberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Sambas, Kabupaten Kobar, dan Kota Balikpapan.Strategi prioritas untuk meningkatkan efektivitas tindak lanjut adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan koordinasi dalam proses tindak lanjut rekomendasi BPK.
Penelitian lanjutan perlu mengkaji bagaimana kapasitas sumber daya manusia di daerah terkait memengaruhi keberhasilan tindak lanjut rekomendasi BPK melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan studi banding dengan daerah yang telah berhasil. Selain itu, perlu diteliti pula bagaimana mekanisme koordinasi antarinstansi di daerah memengaruhi efektivitas penyelesaian kasus, termasuk peran insentif dan transparansi publik dalam mempercepat penanganan temuan BPK. Penelitian juga dapat mengembangkan model pengukuran efektivitas tindak lanjut yang tidak hanya berbasis jumlah kasus selesai dan nilai uang terselamatkan, tetapi juga mencakup aspek penegakan hukum, efek jerah, dan kepercayaan publik terhadap tata kelola keuangan daerah.
| File size | 380.71 KB |
| Pages | 23 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
STIE AASSTIE AAS Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parsial dari ukuran perusahaan, kebijakan hutang, kinerja keuangan, dan struktur modal terhadap pengembalianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parsial dari ukuran perusahaan, kebijakan hutang, kinerja keuangan, dan struktur modal terhadap pengembalian
STIE AASSTIE AAS Strategi pencegahan kecurangan dilaksanakan melalui sistem kas dan giro, pemantauan CCTV, audit berkala, pelatihan karyawan, serta pemisahan fungsi kerja.Strategi pencegahan kecurangan dilaksanakan melalui sistem kas dan giro, pemantauan CCTV, audit berkala, pelatihan karyawan, serta pemisahan fungsi kerja.
ECOJOINECOJOIN Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh 9 perusahaan sampel. Data yang digunakan adalah laporan tahunanSampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh 9 perusahaan sampel. Data yang digunakan adalah laporan tahunan
ECOJOINECOJOIN Jumlah kuesioner yang berhasil dikumpulkan sebanyak 88 buah dan yang memenuhi syarat untuk diolah sebanyak 86 buah. Metode analisis data untuk mengujiJumlah kuesioner yang berhasil dikumpulkan sebanyak 88 buah dan yang memenuhi syarat untuk diolah sebanyak 86 buah. Metode analisis data untuk menguji
Useful /
PAEDIATRICAINDONESIANAPAEDIATRICAINDONESIANA Model eTH yang dikembangkan dapat membantu dalam evaluasi pertumbuhan anak dan identifikasi dini penyimpangan pertumbuhan patologis. Namun, studi ini jugaModel eTH yang dikembangkan dapat membantu dalam evaluasi pertumbuhan anak dan identifikasi dini penyimpangan pertumbuhan patologis. Namun, studi ini juga
STIE AASSTIE AAS Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran kemampuan jaringan dalam meningkatkan kinerja UKM agroindustri di pasar internasional. Menggunakan TeoriStudi ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran kemampuan jaringan dalam meningkatkan kinerja UKM agroindustri di pasar internasional. Menggunakan Teori
STIE AASSTIE AAS Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan menggunakan skala Likert 1-5 dan dianalisis menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation ModelingData dikumpulkan melalui kuesioner dengan menggunakan skala Likert 1-5 dan dianalisis menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modeling
STIE AASSTIE AAS Dari perspektif teknis dan operasional, lokasi yang dipilih menawarkan akses strategis, tata letak efisien, dan peralatan modern, didukung oleh alat digitalDari perspektif teknis dan operasional, lokasi yang dipilih menawarkan akses strategis, tata letak efisien, dan peralatan modern, didukung oleh alat digital