UNAIUNAI

11th International Scholars Conference11th International Scholars Conference

Penelitian kuantitatif ini mengeksplorasi perbedaan gender siswa, harga diri, dan kecemasan. Menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari Skala Harga Diri Rosenberg dan Gangguan Kecemasan Umum, peneliti mengumpulkan data dari 130 siswa di sekolah menengah atas swasta di Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara gender dan harga diri atau kecemasan di antara siswa sekolah menengah atas, yang menunjukkan tingkat yang serupa di seluruh gender. Temuan ini kontras dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pria biasanya memiliki harga diri yang lebih tinggi dan wanita lebih rentan terhadap kecemasan karena tekanan sosial selama masa remaja. Namun, penelitian ini mengungkapkan korelasi negatif yang signifikan antara harga diri dan kecemasan, yang menunjukkan bahwa harga diri yang lebih rendah memprediksi tingkat kecemasan yang lebih tinggi terlepas dari gender. Mengingat temuan ini, penelitian di masa depan harus mengeksplorasi faktor tambahan yang memengaruhi kecemasan, seperti norma budaya, latar belakang keluarga, dan aspek psikologis. Bagi pendidik, menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung yang mendorong harga diri dan mengatasi kecemasan sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan siswa secara keseluruhan.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara gender dan harga diri di kalangan siswa sekolah menengah atas, yang mengindikasikan bahwa siswa pria dan wanita memiliki tingkat harga diri yang serupa.Hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang melaporkan adanya perbedaan gender dalam harga diri, di mana pria cenderung memiliki harga diri yang lebih tinggi.Selain itu, penelitian ini tidak menemukan perbedaan signifikan dalam tingkat kecemasan antara siswa pria dan wanita, yang juga berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa wanita lebih rentan terhadap kecemasan.Namun, penelitian ini mengungkapkan korelasi negatif yang signifikan antara harga diri dan kecemasan, yang menunjukkan bahwa harga diri yang lebih rendah memprediksi tingkat kecemasan yang lebih tinggi, terlepas dari gender.Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung yang mempromosikan harga diri dan memberikan dukungan bagi siswa yang mengalami kecemasan.

Berdasarkan temuan penelitian ini, beberapa saran penelitian lanjutan dapat diajukan. Pertama, penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi peran faktor-faktor lain, seperti norma budaya, latar belakang keluarga, dan aspek psikologis, dalam memengaruhi tingkat kecemasan pada siswa sekolah menengah atas. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan desain penelitian campuran yang menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas masalah ini. Kedua, penelitian selanjutnya dapat menyelidiki efektivitas intervensi yang dirancang untuk meningkatkan harga diri dan mengurangi kecemasan pada siswa sekolah menengah atas. Intervensi ini dapat mencakup program pendidikan kesehatan mental, kelompok dukungan sebaya, dan konseling individu. Ketiga, penelitian selanjutnya dapat meneliti bagaimana penggunaan media sosial memengaruhi harga diri dan tingkat kecemasan pada siswa sekolah menengah atas, dengan mempertimbangkan perbedaan gender dan latar belakang budaya. Penelitian ini dapat membantu mengidentifikasi strategi untuk mempromosikan penggunaan media sosial yang sehat dan mengurangi dampak negatifnya terhadap kesejahteraan mental siswa.

  1. APA PsycNet. psycnet loading doi.org/10.1037/a0028931APA PsycNet psycnet loading doi 10 1037 a0028931
  1. #minat siswa sekolah#minat siswa sekolah
File size188.42 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test