AFEBIAFEBI

AFEBI Management and Business ReviewAFEBI Management and Business Review

Tantangan masa depan setiap organisasi melibatkan tugas pemimpin transformasional untuk membawa timnya menemukan solusi dan memanfaatkan berbagai peluang sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Mencapai kinerja tinggi tidak terlepas dari permasalahan; setiap individu dan unit harus bekerja sama membangun kinerja baik dalam menghadapi masalah dinamis. Masalah kerja yang dialami karyawan dapat menimbulkan konflik kerja, yang dapat mengganggu pencapaian target dan kinerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh faktor kepemimpinan transformasional dan faktor konflik kerja terhadap kinerja karyawan. Populasi penelitian adalah karyawan kantor Direktorat Operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang tersebar di wilayah Jawa dan Sumatra (S = 207). Metode analisis data yang digunakan adalah PLS‑SEM untuk menguji hubungan antar variabel dengan perangkat lunak Smart PLS 3.0. Hasil menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, sedangkan konflik kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.

Transformational leadership dan variabel kinerja karyawan berada dalam kategori memadai, sementara konflik kerja tergolong tinggi.Semakin rendah tingkat konflik kerja, semakin baik kinerja karyawan yang dihasilkan, sedangkan tingkat konflik yang tinggi menurunkan kinerja.Kepemimpinan transformasional yang baik diharapkan dapat menjadi kompas dalam pekerjaan sehari‑hari, mengarahkan karyawan agar bekerja secara efektif dan efisien, serta menjadi panduan dalam menyelesaikan konflik sehingga konflik tidak memperbesar dampaknya terhadap kinerja karyawan.

Penelitian selanjutnya dapat menyelidiki bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan memoderasi hubungan antara kepemimpinan transformasional dan kinerja karyawan di PT KAI, sehingga dapat mengidentifikasi peran kepuasan sebagai faktor penguat atau penghambat. Selain itu, penting untuk mengeksplorasi pengaruh budaya organisasi, khususnya budaya kolaboratif versus budaya silo, terhadap intensitas konflik kerja dan dampaknya terhadap kinerja, guna memberikan rekomendasi strategi budaya yang optimal. Selanjutnya, studi dapat mengkaji peran mekanisme motivasi—baik intrinsik maupun ekstrinsik—terhadap peningkatan kinerja adaptif dalam konteks VUCA pada operasi perkeretaapian, sehingga dapat merancang program motivasi yang lebih responsif terhadap perubahan lingkungan. Penelitian-penelitian ini diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja operasional PT KAI dan memberikan dasar empiris bagi manajemen dalam merumuskan kebijakan pengembangan sumber daya manusia yang lebih efektif.

  1. #employee performance#employee performance
File size475.82 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test