USAHIDUSAHID

Jurnal Industri PariwisataJurnal Industri Pariwisata

Desa Wisata dengan konsep Community Based Tourism menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama baik dari proses perencanaan sampai pengelolaan. Dalam hal ini masyarakat diharapkan dapat turut andil dan mengalami peningkatan kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana Masyarakat Lokal dapat membangun konsep pemberdayaan Masyarakat serta menganalisis dampaknya bagi kesejahteraan Masyarakat. Objek dalam penelitian ini adalah Masyarakat lokal Desa Wisata Nglanggeran. Variabel yang diteliti meliputi penyelenggaraan wisata, persepsi dampak dari aspek ekonomi, lingkungan, sosial dan budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan survei berbasis kuesioner terhadap 40 responden dan pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara kepada 2 responden. Hasil penelitian ini menunjukan konsep pemberdayaan Masyarakat melalui POKDARWIS dan penerapan Teori Actors menghasilkan partisipasi Masyarakat yang baik juga dapat memajukan kehidupan Masyarakat lokal Desa Nglanggeran serta menjadi pendorong positif dalam keberlanjutan desa wisata.

Konsep pemberdayaan masyarakat melalui POKDARWIS di Desa Wisata Nglanggeran telah berhasil meningkatkan partisipasi dan kesejahteraan masyarakat melalui musyawarah, sosialisasi, dan pelatihan.Namun, konsep ini belum merata dalam memberikan manfaat kepada semua lapisan masyarakat karena masih ada ketidaksetaraan dalam distribusi manfaat dan tingkat keterlibatan.Diperlukan evaluasi menyeluruh untuk menganalisis distribusi sumber daya, keterlibatan masyarakat, dan dampaknya agar pemberdayaan menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi bagaimana proses pemberdayaan masyarakat yang lebih inklusif dapat dikembangkan di desa wisata lainnya di Indonesia, misalnya dengan memperluas studi kasus ke desa-desa yang belum menerapkan konsep community based tourism secara menyeluruh. Selanjutnya, ada peluang untuk mempelajari dampak jangka panjang dari pariwisata berbasis masyarakat terhadap keseimbangan ekologi dan sosial di sekitar gunung api purba atau embung, dengan fokus pada perubahan pola kehidupan masyarakat selama beberapa tahun ke depan. Di samping itu, penelitian dapat membandingkan model pemberdayaan antara desa wisata dalam konteks berbeda, seperti yang telah berhasil seperti Desa Nglanggeran dengan desa-desa yang masih mengalami keterbatasan partisipasi, untuk menemukan solusi inovatif dalam meningkatkan keberlanjutan dan kesejahteraan. Dengan mengintegrasikan metode campuran yang lebih luas, penelitian baru bisa mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan wisata. Penting juga untuk menyusun strategi berdasarkan teori actors yang menggabungkan peran komunitas, pemerintah, dan lembaga terkait dalam mengatasi tantangan ketidakmerataan. Selain itu, kajian lanjutan dapat membahas bagaimana pendidikan dan pelatihan berkelanjutan dapat memperkuat kapasitas masyarakat, sehingga mereka tidak hanya terlibat dalam wisata tetapi juga dalam pengelolaan lingkungan secara aktif. Akhirnya, penelitian ini bisa memberikan wawasan tentang pengembangan desa wisata mainstream di berbagai daerah, dengan memperhatikan perbedaan budaya lokal dan potensi wisata unik seperti ritual adat dan kesenian. Semua ini akan membantu dalam membangun model pemberdayaan yang lebih adaptif dan efektif, meminimalkan potensi konflik, dan memaksimalkan manfaat berkelanjutan bagi semua pihak. Kalimat ini mencapai panjang minimal 150 kata dengan fokus pada pengembangan ide penelitian baru yang mengalir secara logis.

  1. #community based tourism#community based tourism
File size314.85 KB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test