UNSIQUNSIQ

Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQJurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ

Prevalensi kejadian stunting di Kabupaten Wonosobo masih sangat tinggi dan menempati urutan pertama prevalensi di Jawa Tengah sebesar 28,1%. Kondisi ini membutuhkan analisis terhadap faktor yang berpengaruh. Metode penelitian menggunakan penelitian analitik prediktif kasus kontrol. jumlah sampel 120 terbagi dalam 60 responden kasus dan 60 responden kontrol. Analisis univariate dan bivariate yang digunakan adalah uji chi-square dan uji regresi logistic digunakan sebagai analisis multivariat. Faktor yang berpengaruh terhadap stunting balita adalah berat badan lahir (p:0,003), tingkat pendidikan ibu (p:0,039) dan jarak dengan fasilitas pelayanan kesehatan (p:0,005). Faktor pendapatan keluarga, tinggi badan ibu dan frekuensi ANC terbukti tidak berpengaruh terhadap kejadian stunting. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan, faktor dominan yang mempengaruhi stunting balita yaitu berat badan lahir, tingkat pendidikan formal ibu dan jarak terhadap fasilitas pelayanan kesehatan.

Menurut hasil uji bivariat pada didapatkan bahwa pendapatan keluarga, ASI eksklusif, tingkat pendidikan ibu, BBL, TB ibu dan jarak faskes mempengaruhi terjadinya stunting pada balita.Adapun faktor risiko yang berpengaruh kuat (dominan) berdasarkan hasil analisis regresi multivariate adalah tingkat pendidikan ibu, berat badan lahir dan jarak dengan fasilitas pelayanan kesehatan.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi bagaimana program pendidikan sekolah dasar dan menengah yang difokuskan pada kesadaran nutrisi dan pernikahan usia dini dapat menurunkan risiko stunting melalui peningkatan tingkat pendidikan ibu, misalnya dengan meneliti efektivitas kurikulum wajib belajar 12 tahun di daerah pegunungan seperti Wonosobo. Selain itu, studi selanjutnya bisa mengarah pada pengembangan sistem transportasi komunitas atau aplikasi telekonseling kesehatan untuk mengurangi hambatan jarak ke fasilitas pelayanan kesehatan, dengan pertanyaan penelitian seperti apakah intervensi ini meningkatkan akses ANC dan pemantauan pertumbuhan balita di wilayah terpencil. Terakhir, arah penelitian baru yang menjanjikan adalah evaluasi program suplemen gizi prenatal yang murah dan mudah diakses untuk mencegah bayi berat lahir rendah, dengan menguji apakah pendekatan promotive seperti edukasi makanan lokal berbasis komunitas dapat mengurangi prevalensi BBLR dan pada akhirnya stunting pada balita di puskesmas seperti Kalikajar.

  1. Risk Factors Of Stunting Among Children Under 5 Years Of Age In The Ea | PHMT. risk factors stunting... dovepress.com/risk-factors-of-stunting-among-children-under-5-years-of-age-in-the-ea-peer-reviewed-fulltext-article-PHMTRisk Factors Of Stunting Among Children Under 5 Years Of Age In The Ea PHMT risk factors stunting dovepress risk factors of stunting among children under 5 years of age in the ea peer reviewed fulltext article PHMT
  2. Risk Factors for Stunting in Children under the Age of 5 in Rural Guatemalan Highlands | Annals of Global... doi.org/10.5334/aogh.2433Risk Factors for Stunting in Children under the Age of 5 in Rural Guatemalan Highlands Annals of Global doi 10 5334 aogh 2433
  3. Risk Factors That Cause Stunting in Indonesia | INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE... ijnms.net/index.php/ijnms/article/view/35Risk Factors That Cause Stunting in Indonesia INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE ijnms index php ijnms article view 35
  1. #hasil analisis regresi#hasil analisis regresi
  2. #asuhan keperawatan#asuhan keperawatan
File size237.56 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test