PIPI

JOISIE (Journal Of Information Systems And Informatics Engineering)JOISIE (Journal Of Information Systems And Informatics Engineering)

Museum Sang Nila Utama merupakan institusi yang melakukan usaha pengoleksian dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungan untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. Minat masyarakat yang tinggi tidak diberagengi dengan ketersediaan dan kecakapan dari pemandu dalam menjelaskan setiap koleksi museum kepada pengunjung. Sebagai satu-satunya museum di Provinsi Riau,sehingga masyarakat ingin mengetahui koleksi museum yang tersedia, namun karena jarak geograpis dari kabupaten ke Pekanbaru cukup jauh, umumnya masyarakat mengandalkan sumber tertulis dan elektronik sebagai sumber sekunder. Maka dalam penelitian ini peneliti merancang website dengan menerapkan WebGL sebagai fasilitas pendukung untuk merender grafis interaktif berbasis 3D dan grafis 2D pada web browser. WebGl memiliki konten canvas dari sebuah elemen HTML yang berfungsi untuk melakukan pemanggilan data dalam bentuk objek 3D. Penerapan WebGL ini, sistem yang dihasilkan akan memberikan kemudahan dalam menyebarkan informasi dan mereprestasikan benda-benda bersejarah dan informasi yang terdapat pada museum. Selain itu, masyarakat juga dapat melihat benda-benda bersejarah dalam bentuk 3D. Hal ini tentunya menjadi nilai tambah pada website yang dibangun untuk dapat menarik minat masyarakat, karena saat ini masih banyak developer yang membangun website dengan tampilan yang berorientasi pada objek 2D. Kondisi ini didukung dari hasil penelitian membuktikan bahwa 60% masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat setelah media website ini tersedia.

Dari hasil perancangan dan pengujian sistem yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem web berbasis WebGL mampu menarik minat masyarakat untuk mengakses informasi tentang benda-benda bersejarah di Museum Sang Nila Utama tanpa plugin tambahan.Sistem ini memungkinkan pengguna melihat objek 3D dari berbagai sudut pandang dengan interaksi menggunakan mouse saja, sehingga memudahkan penyebaran pengetahuan tentang budaya Riau.Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 60% masyarakat mendapat informasi akurat melalui website ini, menjadikannya alat efektif untuk pendidikan dan pelestarian sejarah.

Berdasarkan penelitian yang berhasil merancang website museum menggunakan WebGL untuk menampilkan objek 3D tanpa plugin, pertanyaan penelitian lanjutan bisa mengeksplorasi bagaimana integrasi augmented reality dalam antarmuka museum dapat meningkatkan keterlibatan pengunjung secara langsung di lokasi, apakah ini akan lebih efektif daripada versi web saja dalam memahami sejarah artefak. Selanjutnya, penelitian dapat menyelidiki apakah model pembelajaran berbasis virtual reality dengan multiple user secara real-time di museum Sang Nila Utama mampu memperbaiki pemahaman koleksi bagi kelompok pendidikan anak-anak dan remaja. Terakhir, arah studi baru dapat mempertanyakan dampak penggunaan machine learning untuk rekomendasi objek 3D yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi historis pengunjung di platform digital museum, apakah ini menjangkau lebih banyak masyarakat luar Riau dan meningkatkan kesadaran budaya nasional. Penelitian ini bisa mengembangkan dari keterbatasan asli yang hanya fokus pada 2D dan 3D statis, dengan menambahkan elemen interaktif yang lebih dinamis seperti audio narasi atau simulasi historis untuk membuat pengalaman lebih mendalam. Penulis dapat mempertimbangkan pengujian komparatif dengan museum lain di Indonesia untuk melihat skalabilitas WebGL, serta memperluas data koleksi dengan melibatkan konservator ahli agar akurasi sejarah objek lebih terjamin. Dengan demikian, penelitian lanjutan ini akan menghasilkan wawasan baru tentang evolusi teknologi digital untuk pelestarian budaya, memastikan bahwa inovasi tidak hanya teknis melainkan juga memenuhi kebutuhan edukasi masyarakat yang terus bertambah.

File size692.61 KB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test