GOMITGOMIT

Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas)Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas)

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan remaja mengenai anemia ketika mereka berisiko mengalami kehamilan dan melahirkan anak yang mengalami stunting di Kota Banjarbaru. Kegiatan ini diperlukan karena perkembangan pada masa remaja sangat menentukan kemampuan seseorang menjadi dewasa; permasalahan gizi pada masa remaja dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit di masa dewasa serta risiko melahirkan generasi dengan masalah gizi. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat diharapkan dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada remaja mengenai anemia dalam konteks risiko kehamilan dan stunting. Metode yang digunakan meliputi konseling serta tanya‑jawab untuk mengukur pengetahuan remaja tentang anemia. Setelah pelaksanaan kegiatan, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja tentang anemia meningkat, sehingga diharapkan mereka dapat mencegah anemia.

Kegiatan pengabdian masyarakat terkait anemia pada masa remaja menyoroti risiko kehamilan dan kelahiran anak stunting, dengan harapan remaja memahami pentingnya upaya tersebut untuk meningkatkan kualitas generasi.Upaya pencegahan yang efektif memerlukan penyediaan pengetahuan tambahan serta perubahan gaya hidup.Salah satu aspek perubahan gaya hidup adalah meningkatkan asupan makanan yang kaya zat besi di wilayah Kota Banjarbaru.

Penelitian lanjutan dapat mengevaluasi dampak jangka panjang intervensi pendidikan anemia terhadap prevalensi anemia dan status gizi remaja, sehingga dapat diketahui apakah peningkatan pengetahuan berujung pada perubahan perilaku dan penurunan kasus anemia. Selanjutnya, studi komparatif antara metode penyuluhan tradisional (tatap muka) dan metode digital (aplikasi mobile, video daring) dapat mengidentifikasi strategi yang paling efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kepatuhan remaja terhadap konsumsi zat besi. Terakhir, penelitian multiregional yang meneliti hubungan faktor sosio‑ekonomi, seperti uang saku, pola konsumsi makanan hewani, dan tingkat pendidikan orang tua, terhadap risiko anemia pada remaja akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan membantu merancang kebijakan nutrisi yang disesuaikan dengan konteks lokal.

  1. Frequent Consumption of Micronutrient-Rich Foods Is Associated With Reduced Risk of Anemia Among Adolescent... journals.sagepub.com/doi/10.1177/0379572120977455Frequent Consumption of Micronutrient Rich Foods Is Associated With Reduced Risk of Anemia Among Adolescent journals sagepub doi 10 1177 0379572120977455
  2. Factors associated with anemia among school-going adolescents aged 10–17 years in Zanzibar, Tanzania:... doi.org/10.1186/s12889-023-16611-wFactors associated with anemia among school going adolescents aged 10Ae17 years in Zanzibar Tanzania doi 10 1186 s12889 023 16611 w
  3. Anemia and associated factors among adolescent girls and boys at 10–14 years in rural western... bmcpublichealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12889-021-10268-zAnemia and associated factors among adolescent girls and boys at 10Ae14AOyears in rural western bmcpublichealth biomedcentral articles 10 1186 s12889 021 10268 z
File size235.53 KB
Pages5
DMCAReportReport

ads-block-test