DINASTIPUBDINASTIPUB

Dinasti International Journal of Economics, Finance & AccountingDinasti International Journal of Economics, Finance & Accounting

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis secara empiris dan menguji pengaruh cost recovery dalam Kontrak Bagi Hasil (Produksi dan Gas Bagi Hasil). 2) Menganalisis secara empiris dan menguji pengaruh cost recovery dalam Industri Minyak dan Gas hulu terhadap Pendapatan Negara. Unit analisis penelitian ini adalah industri minyak dan gas hulu yang dikelola oleh pemerintah Indonesia dengan sistem Kontrak Bagi Hasil dengan 44 perusahaan atau koperasi operator kontrak. Populasinya mencakup mereka yang bekerja sebagai operator kontraktor kerjasama dan SKK MIGAS dengan 62 level manajer, 51 profesional dan 18 peneliti universitas. Peneliti juga menggunakan data sekunder di SKK MIGAS dalam periode 1984 - 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, karena analisis data dilakukan bukan untuk menerima atau menolak hipotesis, tetapi dalam bentuk deskripsi dari gejala yang diamati, yang tidak selalu dalam bentuk angka atau koefisien antar variabel. Namun, penekanan tidak pada pengujian hipotesis, tetapi pada upaya untuk menjawab pertanyaan penelitian melalui cara formal dan argumentatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara komponen Cost Recovery dan terminologi dalam Kontrak Bagi Hasil di Industri Minyak dan Gas Hulu di Indonesia. Dengan menempatkan pos biaya yang tepat pada cost recovery akan mampu mengurangi biaya produksi dari Kontraktor Kerjasama Kontrak (KKKS).

Dalam industri minyak dan gas hulu, kebijakan fiskal ini lebih ditekankan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak, seperti yang diungkapkan oleh Johnston Daniel.Kontrak bagi hasil digunakan sebagai dasar untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di suatu wilayah kerja.Kontrak Bagi Hasil (PSC) yang mengharuskan kontraktor untuk menyediakan investasi, keterampilan, dan teknologi untuk mengerjakan wilayah kerja minyak dan gas.Ketika wilayah tersebut berada dalam produksi, negara dan kontraktor akan berbagi keuntungan setelah pendapatan negara dikurangi dengan sejumlah faktor pemotongan, termasuk pengembalian biaya operasional atau cost recovery.Oleh karena itu, cost recovery adalah investasi tanpa mana kegiatan bisnis minyak dan gas hulu mungkin tidak dapat berjalan dan menghasilkan pendapatan negara.Cost recovery ada karena negara memerlukan dana bailout untuk mengelola bisnis ini.

Penelitian berikutnya dapat dilakukan untuk mengeksplorasi metode baru dalam perhitungan cost recovery yang dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang elemen-elemen biaya yang dapat dipulihkan dan potensi dampaknya terhadap pendapatan negara. Pertanyaan penelitian juga dapat mengarah pada pengaruh kebijakan fiskal baru terhadap pengambilan keputusan investasi di sektor hulu minyak dan gas. Selain itu, studi longitudinal yang melihat tren cost recovery dan implikasinya dalam jangka panjang terhadap pertumbuhan sektor minyak dan gas di Indonesia juga sangat penting dilaksanakan.

  1. #hasil analisis data#hasil analisis data
File size874.02 KB
Pages25
DMCAReportReport

ads-block-test