MARANATHAMARANATHA

Journal of Medicine and HealthJournal of Medicine and Health

Karsinoma nasofaring (KNF) menempati urutan pertama kanker leher dengan insidensi tertinggi di bagian kepala - leher. KNF mempunyai derajat histopatologi yang didasarkan pada keratinisasi, kecepatan pertumbuhan, dan hubungan antar sel. Derajat histopatologi KNF dapat dikelompokkan menjadi berdiferensiasi baik, sedang, buruk, serta tidak berdiferensiasi, sedangkan stadium klinisnya berdasarkan UICC/AJCC staging system of NPC dikelompokkan menjadi stadium I-IVC.

Tidak terdapat hubungan antara derajat histopatologi dengan stadium klinis pada karsinoma nasofaring karena derajat histopatologi merupakan parameter yang sangat lemah dalam memprediksi kecenderungan keparahan karsinoma nasofaring.

Penelitian lanjutan tentang hubungan antara derajat histopatologi dan stadium klinis pada karsinoma nasofaring dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti jenis kelamin, usia, dan riwayat keluarga. Selain itu, penelitian tentang efek estrogen pada karsinoma nasofaring dapat dilakukan untuk memahami peran estrogen dalam mencegah karsinoma nasofaring. Penelitian tentang penggunaan EGFR sebagai biomarker untuk memprediksi kecenderungan keparahan karsinoma nasofaring juga dapat dilakukan untuk membantu dalam penatalaksanaan pasien.

File size291.07 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test