UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Konsumsi madu di Indonesia mencapai 10 gram per kapita per tahun, namun produksi madu nasional hanya memenuhi sekitar 3 gram per kapita per tahun (Murtidjo, 2011). Karena tingginya permintaan terhadap madu, pengembangan usaha budidaya lebah madu perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial dari usaha budidaya lebah madu yang dilakukan di Dusun Sidomukti, Desa Buana Sakti, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Maret–April 2012 dengan menggunakan metode wawancara melalui kuesioner dan observasi langsung. Pengolahan data dilakukan berdasarkan analisis R/C Ratio dan Break Event Point (BEP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha budidaya lebah madu menggunakan dua jenis media, yaitu stup dan glodok. Berdasarkan umur ekonomis stup dan glodok selama dua tahun, maka secara finansial usaha budidaya lebah madu layak dilakukan menggunakan stup dengan nilai R/C Ratio lebih dari 1, yaitu sebesar 1,616. Jumlah stup yang harus diproduksi agar berada pada titik impas adalah sebanyak 75 stup atau Rp174.807,94 per stup. Sebaliknya, usaha menggunakan glodok memiliki R/C Ratio kurang dari 1, yaitu 0,869, sehingga kurang layak secara finansial.

Usaha budidaya lebah madu Apis cerana Fabr.di Dusun Sidomukti menggunakan dua jenis media yaitu glodok dan stup.Berdasarkan umur ekonomis selama dua tahun, usaha budidaya lebah madu secara finansial layak dilakukan menggunakan stup dengan R/C Ratio sebesar 1,616 dan titik impas pada 75 stup atau Rp174.Glodok dinilai kurang layak secara finansial dengan R/C Ratio 0,869 dan BEP 60 glodok.

Penelitian selanjutnya bisa mengevaluasi penyebab rendahnya efisiensi penggunaan glodok dibanding stup, apakah karena desain, lokasi, atau faktor lainnya. Penelitian juga perlu dilakukan untuk mengidentifikasi jenis tanaman pakan lebah lokal yang paling optimal mendukung produktivitas madu, sehingga petani bisa merencanakan penanaman yang lebih tepat. Selain itu, studi mengenai pemanfaatan produk sampingan lebah seperti lilin lebah, propolis, dan royal jelly perlu dikembangkan agar petani dapat meningkatkan pendapatan dari satu koloni lebah, bukan hanya bergantung pada penjualan koloni atau madu.

File size248.64 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test