UPGRISUPGRIS

Advance Sustainable Science, Engineering and TechnologyAdvance Sustainable Science, Engineering and Technology

Penggunaan energi pada dasarnya sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Energi yang banyak digunakan adalah energi listrik, karena listrik merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Beberapa pembangkit energi listrik di negara ini menggunakan sumber bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi, sedangkan energi fosil termasuk sumber energi tidak terbarukan. Oleh karena itu, pemerintah melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 14 tahun 2012 mengatur manajemen energi untuk mengendalikan konsumsi energi guna mencapai pemanfaatan energi yang efektif dan efisien. Universitas PGRI Semarang sebagai institusi akademik menggunakan banyak beban non-linear untuk kegiatan administratif, perkuliahan, laboratorium, dan aktivitas penunjang lainnya. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, Gedung Pusat Universitas PGRI Semarang mengalami ketidakseimbangan beban, kondisi ini tidak sesuai dengan standar dan berisiko meningkatkan kerugian daya. Rekomendasi yang diperoleh adalah melakukan penyeimbangan beban pada fase R, S, T untuk mengurangi ketidakseimbangan arus. Dari ketidakseimbangan beban tersebut, terjadi kerugian daya pada kawat netral sebesar 889,363 kW dan penggunaan daya selama satu hari pada fase R, S, T sebesar 15.497.991 kW.

Gedung Pusat Universitas PGRI Semarang mengalami ketidakseimbangan arus yang cukup besar, dengan nilai ketidakseimbangan terendah 7,69% dan tertinggi 66,67%, jauh di atas standar IEC sebesar 5%, sehingga kondisinya tergolong buruk.Ketidakseimbangan arus menyebabkan arus mengalir pada kawat netral yang mengakibatkan kerugian daya sebesar 889,363 kW, yang dibebankan kepada konsumen dan membuat penggunaan energi menjadi tidak efektif.Upaya penyeimbangan beban perlu dilakukan, misalnya dengan mentransfer beban dari fase dengan arus tinggi ke fase dengan arus rendah, seperti pada lantai 6 dari fase T ke fase S, agar kerugian daya akibat ketidakseimbangan beban dapat diminimalkan.

Pertama, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh beban non-linear terhadap distorsi harmonik dan kualitas daya dalam jangka panjang di gedung-gedung perkantoran atau perkuliahan, untuk mengetahui apakah penyeimbangan beban saja sudah cukup atau perlu ditambah dengan peredam harmonik. Kedua, dapat dikembangkan studi tentang penerapan sistem pemantauan daya secara real-time berbasis IoT yang terintegrasi dengan panel distribusi, sehingga ketidakseimbangan beban bisa terdeteksi otomatis dan distribusi beban dapat dioptimalkan secara dinamis sesuai beban harian. Ketiga, perlu dilakukan penelitian komprehensif mengenai pola penggunaan listrik di setiap lantai gedung, termasuk jenis perangkat dan waktu operasionalnya, untuk merancang strategi penyeimbangan beban yang lebih cerdas dan berbasis prediksi kebutuhan energi harian, sehingga efisiensi energi bisa dicapai secara berkelanjutan tanpa mengganggu aktivitas pengguna gedung.

  1. Power Losses Caused by Load Imbalance in the Central Building of PGRI Semarang University | Arifin |... doi.org/10.26877/asset.v5i1.13854Power Losses Caused by Load Imbalance in the Central Building of PGRI Semarang University Arifin doi 10 26877 asset v5i1 13854
File size518.58 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test