IAIN CURUPIAIN CURUP

Al-Istinbath: Jurnal Hukum IslamAl-Istinbath: Jurnal Hukum Islam

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana para hakim mengambil keputusan terkait sengketa hibah properti perkawinan dari perspektif dua sistem hukum, yaitu KHI dan KHES. Penelitian secara khusus mengeksaminasi kasus nomor 145/Pdt.G/2021/PA.Slk yang disidangkan di Pengadilan Agama Kota Solok, Sumatera Barat, yang melibatkan sengketa hibah properti komunal. Metodologi penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan prinsip-prinsip hukum sekunder, serta sistem kualitatif yang mengandalkan data hasil penelitian kepustakaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa perbandingan pengaturan hibah berdasarkan Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES), khususnya dalam hal rukun yang disebutkan dalam KHI dan KHES, lebih mendekati konsensus ulama tetapi tidak identik karena KHI memiliki tambahan saksi dan KHES mewajibkan qabd.

Perbandingan pengaturan hibah KHI dan KHES lebih mendekati konsensus ulama tetapi memiliki perbedaan teknis.KHI mensyaratkan kehadiran dua saksi, sedangkan KHES menekankan serah terima (qabd).Pengaturan hibah dalam kedua sistem hukum tersebut perlu diperjelas melalui regulasi yang lebih spesifik untuk mencegah sengketa di masa depan.Penerapan asas lex posterior derogate legi priori dalam penyelesaian sengketa harus tetap mengacu pada maqashid al-syariah.

Pertama, diperlukan penelitian komparatif implementasi KHI dan KHES di berbagai wilayah Indonesia untuk memetakan kesenjapan penegakan hukum dalam sengketa hibah perkawinan. Kedua, studi mendalam tentang persepsi para pihak (pemberi hibah, penerima hibah, dan ahli waris) terhadap validitas hibah yang belum dibuatkan akta otentik perlu dilakukan untuk mengembangkan mekanisme pencegahan sengketa. Ketiga, penelitian tentang efektivitas metode mediasi syariah dalam menyelesaikan sengketa hibah yang telah terlanjur dilakukan tanpa prosedur formal dapat memberikan alternatif penyelesaian yang lebih harmonis bagi keluarga.

  1. Legal Pluralism in Settling Inheritance Disputes in Besemah, South Sumatera | AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah.... journal.uinjkt.ac.id/index.php/ahkam/article/view/950Legal Pluralism in Settling Inheritance Disputes in Besemah South Sumatera AHKAM Jurnal Ilmu Syariah journal uinjkt ac index php ahkam article view 950
  2. Comparing KHI and KHES in Marital Property Grant Disputes: An Analysis of Judges' Views | Al-Istinbath:... journal.iaincurup.ac.id/index.php/alistinbath/article/view/6464Comparing KHI and KHES in Marital Property Grant Disputes An Analysis of Judges Views Al Istinbath journal iaincurup ac index php alistinbath article view 6464
  3. Keutuhan Rumah Tangga Suami di penjara (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bukittinggi)... doi.org/10.29240/jhi.v6i2.3372Keutuhan Rumah Tangga Suami di penjara Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bukittinggi doi 10 29240 jhi v6i2 3372
  4. Dispute Processes | Cambridge Aspire website. dispute processes cambridge aspire skip main content help... cambridge.org/highereducation/books/dispute-processes/03C3ED01A8E76313236DC6C7DA4EC8DFDispute Processes Cambridge Aspire website dispute processes cambridge aspire skip main content help cambridge highereducation books dispute processes 03C3ED01A8E76313236DC6C7DA4EC8DF
File size633.54 KB
Pages16
DMCAReportReport

ads-block-test