ALJAMIAHALJAMIAH

Al-Jami'ah: Journal of Islamic StudiesAl-Jami'ah: Journal of Islamic Studies

Dalam al-Quran terdapat banyak cerita (kisah) yang terjadi jauh sebelum al-Quran diturunkan seperti kisah tentang rasul-rasul dan ummatnya sejak Adam hingga Muhammad. Para mufassir klasik seperti Tabari sering menceritakan secara detail kisah-kisah tersebut yang berdasarkan tidak hanya pada al-Quran, tetapi lebih pada riwayat-riwayat. Masing-masing kisah sering mempunyai beberapa versi tengkap sebagaimana kisah-kisah isn-tltyaZ Berbeda dengan mufassir klasik, para mufassir modern cenderung tidak menceritakan secara lengkap cerita-cerita tersebut. Mereka mencoba untuk memahami bagian-bagian penting dari kisah-kisah tersebut dan menginterpretasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam kisah tersebut dalam konteks modern ini. Artikel ini mencoba untuk melihat pendekatan dua mufassir modern, yaitu MuhammadAbduh dan Aishah Abd al-Rahman Bint al-Sheti, dalam menafsirkan kisah kaum Ad, Thamud dan Firaun dalam al-Quran.

Muhammad Abduh dan Bint al-Shafi berupaya mencari dimensi baru dalam menginterpretasikan narasi-narasi historis yang terkait dengan Ad, Thamud, dan Firaun dalam Q.Abduh merasionalisasi narasi-narasi tersebut dengan mengutip bukti faktual dan logis, menolak semua elemen mitos yang diberikan oleh pendahulunya, dan menceritakan kembali narasi-narasi tersebut dalam konteks modern dengan menekankan pelajaran moral yang terkandung di dalamnya.Bint al-Shafi mendukung posisi Abduh, tetapi menawarkan pendekatan linguistik yang berbeda, sambil juga bersikeras pada kemandirian al-Quran dan menginterpretasikan al-Quran hanya melalui al-Quran itu sendiri, dengan mengabaikan sumber-sumber eksternal.Keduanya gagal menjawab pertanyaan tentang hubungan signifikan antara narasi-narasi Ad, Thamud, dan Firaun.

Berdasarkan analisis terhadap latar belakang, metode, hasil, dan keterbatasan penelitian ini, serta mempertimbangkan saran penelitian lanjutan yang telah ada, beberapa arah studi baru dapat dipertimbangkan. Pertama, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana narasi-narasi kuno dalam al-Quran, seperti kisah Ad, Thamud, dan Firaun, berinteraksi dengan tradisi budaya dan kepercayaan lokal pada saat wahyu. Hal ini dapat membantu memahami konteks sosio-kultural yang lebih luas dari penafsiran al-Quran. Kedua, penelitian dapat difokuskan pada analisis komparatif antara pendekatan interpretasi modern seperti yang dianut oleh Muhammad Abduh dan Bint al-Shafi dengan pendekatan interpretasi klasik, untuk mengidentifikasi perbedaan dan persamaan dalam pemahaman mereka tentang narasi-narasi tersebut. Ketiga, penelitian dapat menyelidiki bagaimana narasi-narasi ini telah digunakan dalam berbagai konteks sosial dan politik sepanjang sejarah, serta bagaimana interpretasi narasi-narasi ini telah berubah seiring waktu. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang peran narasi-narasi kuno dalam membentuk identitas dan nilai-nilai masyarakat Muslim.

File size10.94 MB
Pages18
DMCAReportReport

ads-block-test