UNSIQUNSIQ

Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQJurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ

Hand hygiene merupakan salah satu upaya menegakkan prinsip patient safety. Kepatuhan perawat yang masih rendah dalam melakukan hand hygiene berisiko menyebarkan infeksi nosokomial baik bagi pasien maupun petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini mengetahui di RSUD Kabupaten Indramayu. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross‑sectional. Populasi penelitian adalah perawat di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Indramayu dengan teknik proportional sampling sebanyak 104 responden. Analisis data menggunakan chi‑square. Hasil penelitian menunjukkan motivasi tinggi sebanyak 60 perawat (57,7%), supervisi baik sebanyak 62 perawat (59,6%) dan ketidakpatuhan dalam hand hygiene sebanyak 98 perawat (94,2%). Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan perawat melakukan hand hygiene (P value=0,696), dan tidak ada hubungan supervisi dengan kepatuhan perawat melakukan hand hygiene (P value=0,683).

Sebagian besar perawat di RSUD Kabupaten Indramayu memiliki motivasi tinggi (57,7%) dan supervisi baik (59,6%), namun kepatuhan terhadap hand hygiene sangat rendah (94,2%).Analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi maupun supervisi dengan kepatuhan hand hygiene.Oleh karena itu, faktor‑faktor lain selain motivasi dan supervisi perlu diteliti untuk meningkatkan kepatuhan hand hygiene di lingkungan rumah sakit.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi pengaruh pengetahuan dan sikap perawat terhadap kepatuhan hand hygiene dengan pendekatan campuran (mixed‑methods) untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor psikologis yang terlibat. Selain itu, sebuah intervensi yang memberikan umpan balik waktu nyata melalui sistem pemantauan elektronik dapat diuji untuk melihat apakah peningkatan kesadaran dan pengingat otomatis dapat meningkatkan tingkat kepatuhan secara signifikan. Selanjutnya, studi kualitatif mengenai budaya organisasi dan gaya kepemimpinan di rumah sakit dapat mengidentifikasi peran manajerial dalam membentuk perilaku hand hygiene, sehingga memberikan dasar bagi kebijakan manajemen yang lebih efektif dalam mendorong praktik kebersihan tangan yang konsisten.

File size219.8 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test