MARANATHAMARANATHA

Journal of Medicine and HealthJournal of Medicine and Health

Celah bibir dengan atau tanpa celah langit-langit merupakan kondisi cacat lahir ketika bibir dengan atau disertai dengan mulut bayi tidak terbentuk secara sempurna pada masa kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian penderita celah bibir dengan atau tanpa celah langit-langit yang datang ke Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit (YPPCBL) Bandung, Jawa Barat tahun 2016-2019 berdasarkan jenis kelamin, usia saat datang ke yayasan, tipe celah, dan daerah asal pasien. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Data dikumpulkan berdasarkan rekam medis pasien pada periode 2016-2019 kemudian dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2013 dan SPSS versi 25. Didapatkan 933 data yang masuk ke dalam kriteria inklusi. Jumlah pasien paling banyak terjadi pada tahun 2018 sebanyak 283 orang, penderita paling banyak ditemukan dengan jenis kelamin laki-laki (58,1%), tipe celah paling banyak adalah celah bibir dan langit-langit unilateral komplit kiri (18,4%), penderita mayoritas berasal dari usia 0-1 tahun (53,2%), mayoritas penderita berasal dari Jawa Barat (92,5%). Simpulan, angka kejadian penderita celah bibir dengan atau tanpa celah langit-langit tahun 2016-2019 cenderung fluktuatif dengan jenis kelamin laki-laki paling banyak. Mayoritas penderita datang dengan standar usia paling baik untuk dilakukan penanganan celah, berasal dari Jawa Barat dengan tipe celah bibir dan langit-langit unilateral komplit kiri.

Angka kejadian penderita celah bibir dengan atau tanpa celah langit-langit tahun 2016-2019 cenderung fluktuatif dengan jenis kelamin laki-laki paling banyak.Mayoritas penderita datang dengan standar usia paling baik untuk dilakukan penanganan celah, berasal dari Jawa Barat dengan tipe celah bibir dan langit-langit unilateral komplit kiri.Penelitian ini menunjukkan prevalensi tinggi pada tipe celah unilateral kiri, yang memerlukan upaya promotif dan preventif lebih lanjut untuk mengurangi kejadian di masa depan.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi bagaimana faktor genetik dan lingkungan selama kehamilan memengaruhi variasi tipe celah bibir dan langit-langit unilateral kiri yang paling umum ditemukan di Jawa Barat. Selain itu, studi mendatang bisa menyelidiki hubungan antara usia penanganan dini pada bayi usia 0-1 tahun dengan perkembangan bahasa dan kualitas hidup jangka panjang penderita. Akhirnya, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mengapa mayoritas pasien berasal dari Jawa Barat dan bagaimana meningkatkan akses penanganan gratis bagi penderita dari daerah lain di Indonesia, sehingga dapat mengurangi disparitas regional dalam perawatan celah orofasial.

File size421.38 KB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test