INABJINABJ

The Indonesian Biomedical JournalThe Indonesian Biomedical Journal

LATAR BELAKANG: Sejak transplantasi darah tali pusat (DTP) pertama yang dilakukan 25 tahun yang lalu, telah banyak didirikan bank DTP di seluruh dunia untuk menyimpan DTP, untuk dipakai pada transplantasi autologus maupun alogenik. ISI: Banyak yang telah dipelajari dalam waktu yang relatif singkat tentang sifat progenitor hematopoietik DTP dan aplikasi klinisnya. Yang lebih menarik, sel punca non-hematopoietik telah diisolasi dari DTP. Sel ini dapat berkembang dan berdiferensiasi menjadi berbagai jaringan seperti tulang, tulang rawan, hati, pankreas, saraf, otot dan sebagainya. Sel punca non-hematopoietik ini memiliki kelebihan dibanding sel punca sumber lainnya seperti sel punca embrionik atau sel punca pluripoten hasil induksi, karena sumbernya tidak terbatas, dapat digunakan untuk situasi autologus maupun alogenik, membutuhkan manipulasi minimal dan tidak menimbulkan masalah etika. Penelitian di masa mendatang akan menguji potensi sel DTP untuk terapi berbagai penyakit, diantaranya adalah diabetes, artritis, luka bakar, gangguan saraf, dan infark miokard. RINGKASAN: Selain sel punca hematopoietik, DTP mengandung banyak sel punca non-hematopoietik. Dengan tidak adanya masalah etika, ketersediaan sel DTP yang tidak terbatas ini meningkatkan keinginan dalam penggunaan DTP untuk pengembangan kedokteran regeneratif.

Dalam beberapa tahun terakhir, UCBS-SCs murni telah digunakan oleh dokter untuk mengobati berbagai penyakit yang sulit disembuhkan seperti MS progresif, ALS, degenerasi makula, retinitis pigmentosa, stroke, diabetes, dan berbagai bentuk penyakit jantung.Tubuh kisah pasien ini menunjukkan bahwa terapi UCBS-SCs menghasilkan peningkatan klinis yang signifikan dalam banyak kasus.Meskipun jelas bukan pengobatan yang efektif untuk semua, terapi UCBS-SC tampaknya telah membangun rekam jejak yang layak dalam hal keamanan dan utilitas klinisnya.

Penelitian lanjutan dapat fokus pada efektivitas jangka panjang UCBS-SCs dalam mengobati diabetes tipe 1, terutama dalam mempertahankan produksi insulin alami. Selain itu, perlu dikembangkan teknik penyimpanan dan pembekuan alternatif untuk meminimalkan kerusakan sel semasa proses transplan, yang saat ini masih menjadi keterbatasan utama. Studi tentang mekanisme biologis UCBS-SCs dalam mengurangi neuroinflammasi pasca-cedera otak juga diusulkan, karena hal ini bisa mengungkap potensi aplikasi terapi spesifik untuk cedera saraf. Pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana UCBS-SCs berinteraksi dengan jaringan tujuan, seperti otak atau jantung, akan sangat berguna untuk meningkatkan kemanjuran terapi berbasis sel. Pengujian klinis tambahan untuk penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan metabolisme juga perlu dilakukan. Terakhir, penelitian terhadap efek samping jangka panjang UCBS-SCs, terutama dalam kasus transplantasi berulang, akan memberikan informasi penting untuk keamanannya.

  1. Human Umbilical Cord Blood Treatment in a Mouse Model of ALS: Optimization of Cell Dose | PLOS ONE. human... journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0002494Human Umbilical Cord Blood Treatment in a Mouse Model of ALS Optimization of Cell Dose PLOS ONE human journals plos plosone article id 10 1371 journal pone 0002494
File size225.51 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test