UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Penelitian ini mengkaji pengolahan air payau menjadi air bersih dengan kombinasi metode elektrokoagulasi dan adsorpsi menggunakan karbosil dari sekam padi dengan metode pirolisis. Proses elektrokoagulasi bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan organik terlarut dan pengaruh potensial terhadap penurunan bahan organik dalam sampel air payau. Proses ini dilakukan pada potensial yang berbeda yakni; 4, 6, dan 8 volt dengan waktu kontak tetap selama 60 menit. Parameter ukur yang digunakan absorbansi pada panjang gelombang 254 dan 285 nm, karena hasil penelitian menunjukkan absorbansi pada kedua panjang gelombang tersebut berkorelasi baik dengan kadar bahan organik dalam air. Efektifitas kerja metode juga diamati berdasarkan penurunan daya hantar listrik (DHL) yang menunjukkan penurunan kadar garam dalam air olahan. Berdasarkan percobaan didapatkan potensial yang terbaik adalah 8 volt karena memiliki nilai absorbansi yang kecil. Percobaan adsorpsi bertujuan untuk menghilangkan kadar garam dilakukan dengan waktu kontak yang berbeda yakni 5, 10, dan 15 menit dan hasil penelitian menunjukkan penurunan DHL dari 15,13 mS/cm menjadi 10,10 mS/cm untuk perlakuan dengan waktu kontak 15 menit. Berdasarkan karakterisasi karbosil sebelum dan setelah digunakan dengan SEM/EDX, diketahui bahwa karbosil memiliki permukaan yang homogen dan mampu menyerap garam dan unsur-unsur terlarut dalam sampel air payau.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa karakterisasi UV-Vis sampel air payau menunjukkan bahwa terdapat senyawa humat atau bahan organik alami dalam sampel air payau meskipun tidak terdapat puncak spektrumnya namun dapat dilihat pada penurunan adsorbansi yang terjadi.Hasil analisa UV-Vis dan pengukuran nilai DHL menunjukkan bahwa potensial optimum pada proses elektrokoagulasi sampel air payau adalah 8 volt dengan waktu kontak tetap selama 60 menit.Waktu kontak terbaik pada proses adsorpsi sampel air payau adalah 15 menit hal ini didukung oleh nilai DHL yang dihasilkan lebih kecil yaitu 10.10 mS/cm, dimana semakin lama waktu kontak dapat memungkinkan proses difusi dan penempelan molekul adsorbat berlangsung lebih baik.

Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan mengeksplorasi variasi jenis bahan adsorben lain selain karbosil yang mungkin memiliki efisiensi lebih tinggi dalam pengolahan air payau. Selain itu, penelitian juga dapat menyelidiki pengaruh suhu pada proses elektrokoagulasi untuk menemukan kondisi terbaik dalam mengurangi kadar organik yang tersisa dalam air. Pertanyaan penelitian yang menarik untuk dijelajahi selanjutnya adalah bagaimana pengaruh waktu kontak yang lebih lama terhadap kualitas air bersih yang dihasilkan dan efektivitasnya dalam penggunaan jangka panjang.

File size314.33 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test