SCADINDEPENDENTSCADINDEPENDENT

Jurnal Ilmiah PeuradeunJurnal Ilmiah Peuradeun

Dalam beberapa dekade terakhir, proses (pasca)modernisasi telah meningkatkan pentingnya isu kualitas hidup dan kebijakan terkait, yang mengakibatkan semakin menonjolnya isu kewarganegaraan intim di agenda politik. Gereja Katolik sebagai sebuah institusi secara khusus telah mengambil posisi kuat mengenai isu yang dianggap berkaitan dengan moral pribadi dan keluarga, terutama dengan menentang liberalisasi aborsi atau bahkan kontrasepsi, reproduksi berbantu bagi pasangan tidak menikah, serta perluasan hak perkawinan bagi sesama jenis. Tulisan ini akan menyelidiki sejauh mana framing sejumlah isu kewarganegaraan intim (hak reproduksi, aborsi, pernikahan sesama jenis, dan perceraian) oleh Gereja Katolik berdengung dengan framing isu tersebut dalam negara-negara Katolik yang merupakan anggota atau calon anggota Uni Eropa, serta apakah adanya resonansi atau tidak berkaitan dengan tingkat religiositas populasi, dukungan terhadap nilai-nilai religius Katolik, atau kekuatan institusional Gereja Katolik. Analisis akan menunjukkan sejauh mana kita menemukan bingkai Katolik di berbagai negara dan bagaimana hal itu terhubung dengan tingkat religiositas, dukungan terhadap nilai-nilai religius Katolik, atau kekuatan institusional Gereja Katolik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keberadaan bingkai Katolik dalam kebijakan negara dengan tingkat religiositas masyarakat, nilai-nilai Katolik, serta kekuatan institusi Gereja.Hasil menunjukkan bahwa faktor budaya seperti religiositas dan nilai-nilai Katolik lebih mampu menjelaskan munculnya bingkai Katolik dalam kebijakan dibandingkan faktor institusional.Negara dengan religiositas dan nilai konservatif tinggi cenderung memiliki bingkai kebijakan yang selaras dengan posisi Gereja Katolik.Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami pengaruh institusi Katolik dalam sektor pendidikan dan kesehatan terhadap pembentukan kebijakan.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana peran organisasi Katolik di sektor pendidikan mempengaruhi kurikulum atau kebijakan gender di sekolah-sekolah. Studi tentang strategi diskursif yang digunakan oleh gereja untuk membentuk opini publik terkait isu reproduksi dan pernikahan juga penting untuk dilakukan. Penelitian komparatif antara negara dengan sistem pendidikan atau kesehatan mayoritas Katolik dan negara dengan sistem sekuler dapat memberikan wawasan tentang bagaimana keberadaan benteng Katolik di institusi publik mempengaruhi implementasi kebijakan kesetaraan gender, terutama dalam isu-isu kewarganegaraan intim seperti aborsi, perceraian, atau perkawinan sesama jenis.

File size1018.99 KB
Pages23
DMCAReportReport

ads-block-test